Menurut Todaro (2000), pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh akumulasi modal yang dapat berupa investasi terhadap tanah, peralatan dan mesin, sarana, sumber daya alam, sumberdaya manusia yang dapat dilihat secara kualitas dan kuantitas, kemajuan teknologi, akses informasi, inovasi dan kemampuan pengembangan diri serta budaya kerja. Para ekonom umumnya sepakat jika pembangunan infrastruktur dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang dimana infrastruktur dapat mempermudah dan juga meningkatkan intensitas kegiatan ekonomi.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan bahawa adanya infrastruktur yang baik dapat berakibat baik untuk pertumbuhan ekonomi. Peningkatan investasi dalam infrastruktur tidak hanya terjadi secara langsung tetapi juga dapat terjadi sevara tidak langsung. Sehingga dengan dampak tersebut, dapat tercipta lapangan kerja yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pendapatan akan semakin meningkat.
Sifat dan jenis infrastruktur yang dibutuhkan pada suatu daerah berbeda beda dapat dipengaruhi oleh karakteristik alam dan pola penduduk pada suatu daerah. Infrastruktur bukan semerta merta diperlukan sebagai peningkatan daya saing tetapi juga untuk mempercepat proses pemerataan pembangunan sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang terjadi.
Pembangunan infrastruktur seperti prasarana transportasi dan jaringan listrik akan sangat penting bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Daerah yang memiliki prasarana yang mencukupi akan memiliki keuntungan yang besar untuk usaha dan juga akan menarik investasi untuk masuk ke daerahnya. Sehingga dengan hal tersebut, daerah tersebut akan menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki minim prasarana.
Di Indonesia, terdapat beberapa penelitian yang mendalami pengaruh infrastruktur terhadap perekonomian yang mendapatkan berbagai macam hasil yang tidak sama. Menurut SIbrani (2002), infrastruktur listrik dan pendidikan memberi pengaruh positif dan juga signifikan pada pendapatan perkapita masyarakat. Sedangkan untuk infrastruktur jalan dan telepon tidaklah signifikan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Firdaus (2006) disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur, diantaranya terdapat elektrifikasi, jalan beraspal, dan ketersediaan air bersih.
Berdasarkan Bappenas (2014), kurangnya ketersediaan infrastruktur menjadi sebab utama mahalnya ongkos logistic dan rendahnya arus investasi yang masuk. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara berkembang sering terkendala oleh buruknya kondisi infrastruktur yang tersedia, rendahnya kinerja kelembagaan, dan juga pasar barang (Tondaro, 2006). Oleh karena itu yang menjadi fokus utama pembangunan nasional adalah pembangunan infrastruktur.
Hubungan antara pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi bersifat tidak menyeluruh. Perkembangan ekonomi sendiri dipengaruhi oleh keberadaan infrastruktur komunikasi, kelistrikan, jalan, dan juga pelayanan yrasportasi. Karakteristik hubungan yang terbentuk akan memiliki variasi yang tingginya infrastruktur ditentukan dengan ekonomi wilayah, maupun rendahnya infrastruktur tidak menentukan perkembangan ekonomi wilayah. Keadaan yang terjadi disebabkan oleh bervariasinya bentuk pengembangan basis kegiatan ekonomi daerah. Penyediaan infrasturktur sendiri perlu dilakukan secara konsisten dan merata. Baik berdasarkan prioritas, kebutuhan local, maupun keadaan geografis pada tiap provinsi.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, M.E. dan Muta'ali, L. 2019. Hubungan Pembangunan Infrastruktur dan Perkembangan Ekonomi Wilayah Indonesia. Jurnal Bumi Indonesia, 8(3).
Panjaitan, H.A.M., Mulatsih, S. dan Rindayati, W. 2019. Analisis Dampak Pembanguna Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 8(1), pp.43-61.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H