Mohon tunggu...
Larintika Febrianti
Larintika Febrianti Mohon Tunggu... -

Perempuan, istri, Ibu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kamu, dan Sawang-sinawang Kita

19 Juni 2011   10:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin cerminmu

Yang selalu memantulkan wajah cantik dalam senyuman hangat

Bukan cermin di dindingku

Yang kusam dan berminyak membiaskan wajah penat

Aku ingin cerminmu

Yang dengannya kau berlama-lama bicara

Mengobral mimpi dalam seribu bahasa

Bertahta pendar cahaya surga

Aku ingin cerminmu

Yang bahkan dalam diammu pun

Bayangannya tetap bersahaja

Menebar pesona aura bidadara

Sungguh, aku ingin cerminmu

Yang katamu tidak terjual di toko-toko kota

Bahkan kalaupun kucari sampai ke negeri belanda

Jepang, Amerika, maupun Cina

Bagaimanalah,

Maka kuniatkan mencurinya

Suatu saat,

Dari hidupmu yang nikmat

Sampai “kamu boleh ambil cerminku”

Katamu suatu pagi,

Maka setengah berlari kubawa pulang milikmu

Kupajang dalam kamarku yang sepi

Dan tibalah saatku,

Perlahan kutatap bayangan dalam cermin ajaibmu

Dan AjaiB

Disana tidak ada aku ataupun kamu

Melainkan Iblis celamitan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun