5. *Dampak Psikologis*:
  - "Anak-anak mungkin merasa malu atau tidak nyaman menerima bantuan finansial, terutama jika mereka harus mengungkapkan kebutuhan mereka kepada orang lain." (Williams, 2016)
 Simulasi Perhitungan:
Misalkan sebuah panti asuhan memiliki 50 anak dengan kebutuhan dasar sebagai berikut:
- Makanan: Rp 200.000/anak/bulan
- Pakaian: Rp 100.000/anak/bulan
- Pendidikan: Rp 150.000/anak/bulan
- Kesehatan: Rp 50.000/anak/bulan
Total kebutuhan per anak per bulan = Rp 200.000 + Rp 100.000 + Rp 150.000 + Rp 50.000 = Rp 500.000
Jika kita ingin menginfakkan dana untuk satu bulan, maka total dana yang dibutuhkan 50 anak adalah:
Total dana yang dibutuhkan = 50 anak Rp 500.000/anak = Rp 25.000.000
Contoh Masalah dalam Pengelolaan Dana:
1. *Keterbatasan Anggaran*:
  - Jika anggaran panti asuhan hanya Rp 20.000.000 per bulan, maka dana yang kurang adalah Rp 25.000.000 - Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000. Ini menunjukkan keterbatasan sumber daya.
2. *Pembagian Dana yang Tidak Merata*:
  - Jika dana dibagikan tanpa mempertimbangkan kebutuhan spesifik setiap anak, maka anak-anak dengan kebutuhan lebih tinggi mungkin tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
3. *Kurangnya Akuntabilitas*:
  - Tanpa sistem pengawasan yang baik, ada risiko bahwa dana bisa disalahgunakan atau tidak digunakan untuk tujuan yang seharusnya.