Ayah juga memiliki anak angkat. Anak angkat yang ia rawat dari kecil bersama istrinya yang satu lagi. Seorang perempuan, yang selalu di posting foto dan kegiatannya. Dia tinggal bersama ayah.
Jangankan soal bercengkerama, anak itu mendapatkan semuanya dari ayahku.
Aku yang sebenarnya sudah tidak terlalu peduli dengan penemuan hidup yang aku alami. Hanya menikmati jalannya hidup.
Ingat kata-kata laki-laki dalam cuplikan video film dalam aplikasi tik tok tadi. Gadis itu adalah aku. Aku yang tidak pernah ada dalam rencana hidup ayahku. Dulu, sekarang ataupun nanti. Tidak akan pernah ada. Ku hela napas dan menghapus air mataku yang tersisa.
Tiba-tiba ada pesan masuk di whatsup messengerku, dari ayah. Dia mengomentari postinganku tadi siang soal pekerjaanku.
"Sibuk terus ya anak ayah."
Kalau dulu aku semangat untuk membalasnya. karena [engahrapan tinggi untuk dihubungi, terkadang aku yang terus menerus yang menanyakan kabarnya duluan. Selalu aku duluan. Kali ini aku putuskan untuk tidak membalasnya. Karena diapun sering tidak merespon WA ku.Â
Aku tidak dendam. Cuma sedang tidak mau merusak mood di sore hari, ketika berhadapan dengan anak-anakku. Ku simpan handphoneku dalam tas. Bergabung bersama anak-anak dan Opa. Opa yang menjadi penyembuh luka bagi ibu dan aku. Menjadi penyejuk bagi anak-anakku. Terima kasih sudah hadir, walaupun tidak menggantikan tapi menjadi tempat berlindungku saat ini.