Mulai 8 Januari 2022, Universitas Pendidikan Indonesia kembali melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diikuti oleh mahasiswa akhir semester ganjil (5 dan 7) tahun ajaran 2021/2022. Pelaksanaan KKN yang mengangkat tema Literasi Digital ini dilaksanakan secara daring dan luring setelah mempertimbangkan kondisi pandemi yang telah membaik.
Larasati Putri merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik UPI 2022 melaksanakan kegiatan di Desa Sirnagalih, Cianjur selama 1 bulan lamanya. Kampung halaman dijadikannya pilihan tempat pelaksanaan KKN karena ia merasa daerah tempatnya tinggal itu masih memerlukan bantuan tangan orang-orang untuk memberikan pemahaman tentang teknologi. Beberapa masyarakatnya masih kesulitan mengakses maupun menggunakan dan memanfaatkan teknologi modern yang ada. Cukup sulit jika mempertimbangkan hal ini namun semangat masyarakat setempat untuk belajar membuat semangat baru bagi dirinya.
Proses pendekatan secara persuasif dipilih dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat sekitar. Selain merupakan cara yang tepat untuk memberikan edukasi, pendekatan ini pun dinilai sebagai yang termudah karena dengan cara ini, dapat terjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dan masyarakat sehingga mempermudah terserapnya informasi secara baik kepada masyarakat.
Sebagai bentuk perwujudan dari tema Literasi Digital, Larasati Putri bersama kelompok kecil yang telah dibentuk memperkenalkan terlebih dahulu tentang bahaya gadget terhadap anak kecil dengan membagikan selebaran poster serta penyampaian secara langsung mengenai informasi yang ada pada poster.
Selanjutnya sebagai pelaksanaan program individu, Larasati menyampaikan tentang pemanfaatan teknologi praktis yaitu pembuatan handsanitizer otomatis yang dibuat dari bahan-bahan sederhana dan mudah didapatkan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui bahwa selain memberikan dampak buruk, pemanfaatan teknologi yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan bahkan dapat dijadikan sebagai ide bisnis sehingga dapat memperbaiki kondisi ekonomi di era pandemi.
Sosialisasi serta praktik langsung dilaksanakan pada 30 Januari 2022 bertempat di Perum Bumi Emas Desa Sirnagalih. Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
- Wadah bekas berbentuk tabung
- Pump sabun bekas
- Mini pump aquarium 3-6V
- Infra red modul
- Transistor TIP42C
- Resistor 1k Ohm
- Selang aquarium
Alat dan bahan tersebut tergolong mudah didapatkan di Cianjur, kisaran harganya pun terjangkau tidak melebihi Rp 50.000,- dan tidak memerlukan pemrograman khusus yang sulit dipahami. Dengan modal yang sedikit dapat memberikan manfaat serta peluang usaha yang cukup besar.
Dengan adanya sosialisasi mengenai pemanfaatan teknologi ini Larasati berharap agar masyarakat dapat menjalani kehidupan bersamaan dengan perkembangan teknologi meskipun secara perlahan namun setidaknya masyarakat Cianjur bisa berkembang lebih baik dan dapat menjadi daerah dengan masyarakat yang melek teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H