guru memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Disamping sekolah sebagai penyedia fasilitas belajar. Melalui kerjasama yang baik, dapat menciptakan lingkungan belajar yang optimal untuk siswa, dan menghasilkan generasi yang kompeten dan berkualitas.
Orang tua danNamun sampai saat ini yang masih menjadi PR bersama adalah kolaborasi antara orang tua dan guru yang masih belum bisa terjalin secara optimal. 5 hal ini (yang secara sadar atau tidak) sering terjadi diantaranya yaitu:
- Komunikasi yang minim:Â
Komunikasi antara orangtua dan guru hanya terbatas pada pertemuan yang jarang terjadi, seperti rapat sekolah, pertemuan orangtua murid yang dijadwalkan atau hanya berkabar melalui pesan singkat jika anak berhalangan hadir.Â
- Kurangnya waktu dan sumber daya:Â
Orangtua dan guru seringkali sibuk dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, membuat sulit bagi mereka untuk meluangkan waktu dan sumber daya yang cukup untuk berkolaborasi secara efektif.Â
- Perasaan tidak nyaman atau takut mengkritik:Â
Beberapa orangtua mungkin merasa tidak nyaman atau takut untuk mengkritik atau menyampaikan keluhan kepada guru, sedangkan beberapa guru mungkin merasa tidak nyaman atau takut untuk memberikan umpan balik kepada orangtua. Hal ini dapat menghambat terbuka dan jujur dalam hubungan antara orangtua dan guru.Â
- Kurangnya pemahaman tentang pendidikan:Â
Beberapa orang tua tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang pendidikan. Mereka mungkin tidak sepenuhnya mengerti kebutuhan anak, maupun peran mereka dalam mendukung pendidikan anak.
- Kurangnya kesadaran dan keterlibatan orang tua:Â
Banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Beberapa orang tua mungkin tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah atau tidak memberikan dukungan yang cukup kepada anak dalam belajar.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya dari kedua belah pihak. Mengedepankan pendekatan yang holistik juga sangat diperlukan.Â
Pendekatan holistik dalam kolaborasi antara guru dan orang tua melibatkan pemahaman menyeluruh terhadap perkembangan siswa, termasuk aspek akademis, sosial, dan emosional. Komunikasi terbuka antara guru dan orang tua dapat meningkatkan pemahaman bersama, memungkinkan adanya dukungan konsisten di lingkungan sekolah dan rumah.Â
Dengan melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran, guru dapat memperoleh wawasan tambahan tentang kebutuhan dan kecenderungan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung secara menyeluruh.
Hal ini akan berdampak positif pada prestasi akademik dan perkembangan anak secara keseluruhan.