Metode belajar secara diskusi dan peer teaching, lebih disukai.
Saat mereka dikelas, mereka akan cepat jenuh bila mereka di jejali oleh materi yang bersifat monoton. Bahkan ada yang sampai tertidur di kelas saat pelajaran tengah berlangsung. Namun, bila metode belajarnya menggunakan metode diskusi secara aktif dan tutor teman sebaya atau peer teaching.Â
Hari ini, dalam mencari sebuah informasi, sudah tidak sesulit dengan mereka yang sekolah dimana informasi hanya bersumber dari siaran berita di tv dan koran saja. Berbeda dengan saat ini, semua informasi sudah tersedia di internet dan itu amat sangat mudah mereka dapati, buku hanya sekedar satu dari beberapa referensi yang bisa mereka cari. Sehingga terkadang mereka sudah mengetahui terlebih dahulu informasi mengenai materi yang akan di pelajari atau di bahas di kelas. Itulah yang mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis.
Dalam diskusinya, mereka akan meramu semua informasi yang mereka dapat dan menjadikannya sebuah kesimpulan sebelum mereka kemukakan di depan kelas. Fungsi guru dalam hal ini hanya sebagai moderator yang bertugas untuk memoderasi (mengatur, memandu, menengahi) dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya dengan tujuan utamanya adalah agar diskusi dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif.Â
Guru, menjadi sumber inspirasi.
 "Guru memang bukan orang hebat, tapi semua orang hebat adalah berkat jasa seorang guru"
Definisi guru adalah mereka yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi hasil belajar siswa peserta didiknya di sekolah.Â
Namun apakah tugas guru hanya sebatas pemberian materi secara akademis saja? Menurut saya tidak. Secara tidak langsung, guru merupakan "jembatan" antara siswa dan orangtua mereka.
Ada banyak kasus kenakalan-kenakalan pada remaja yang saya temui selama menjadi guru, dan kebanyakan dari kasus tersebut adalah adanya selisih paham antara anak dan orangtua mereka. Orangtua terlalu menganggap bahwa nilai rapot yang tinggi, dan mengikuti pola pikir mereka yang saklek adalah jalan untuk sukses. Akibatnya anak akan merasa tertekan dan akhirnya mereka akan memberontak. Bentuk dari "memberontak" nya itu beragam, misalnya ada yang menjadi malas untuk sekolah.
Kita semua punya ke-unik-kan masing-masing. Artinya definisi sukses setiap orang akan berbeda, sesuai dengan keunikan mereka. Ada beberapa kasus, mereka yang berhasil menjadi seorang yang sukes dengan nilai akademis yang rendah. Memaksakan anak untuk menjadi pintar itu sangat susah, kalau memang kemampuan anak terbatas. Membuat mereka paham saja dan bisa saja sudah cukup. Karena mungkin kemampuan mereka bukan di bidang akademik, tapi di bidang lainnya.
Ada beberapa kalimat yang sering saya ungkapkan di sela-sela jam mengajar saya di kelas. "Sejatinya definisi sukses itu adalah ketika kita hari ini, dibandingkan dengan kita yang kemarin. Bila kita hari ini sudah lebih baik dari kita yang kemarin artinya adalah kita sudah menjadi orang yang sukses. Namun bila kita malah justru menjadi seseorang yang lebih buruk dari kemarin, maka kita sudah menjadi orang yang gagal. Dan orang yang paling berhak di bandingkan dengan kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain."