Tahun 1990an, sewaktu saya kecil dulu sering bermain permainan yang jauh dari gadget. Karena memang gadget masih menjadi barang yang langka.Â
Yang memiliki barang itu adalah mereka yang termasuk ke dalam golongan orang atas. Selain itu juga masih banyaknya tanah lapang yang bisa kami eksplore bersama teman-teman.
Setiap pulang sekolah atau hari libur, kami jarang ada di rumah. Kami mempunyai base camp sendiri, di sebuah pos ronda yang ada di ujung gang. Semua anak seperti sudah di beri komando, secara otomatis kami berkumpul di sana. Ah senang nya bila saya mengingat masa-masa itu.
Musim pandemi seperti sekarang, kegiatan banyak dilakukan di dalam rumah. Dari belajar hingga bermain. Tidak jarang pula sering dilanda kejenuhan.Â
Saya sering mendapat protes dari anak-anak yang selalu "menagih" kapan kita jalan-jalan? Terkadang mereka mengerti dengan keadaan saat ini yang memang lebih baik di dalam rumah.
Namun, tidak jarang pula mereka tidak mau tahu dengan keadaan saat ini dan tetap meminta keluar rumah. Hmm sungguh merepotkan.
Suatu hari saya mendengar gelak tawa anak-anak di dalam kamar. Karena penasaran, saya mengintip mereka yang sedang asyik bermain.Â
"ABC lima dasar..." sebuah yel-yel mereka nyanyikan. Langsung saya teringat sebuah permainan yang dulu juga pernah saya mainkan di tahun 90an ternyata masih awet hingga sekarang.
Nama permainan ini adalah ABC lima dasar, sebuah permainan edukasi yang paling murah meriah karena hanya membutuhkan jari-jari tangan kita sebagai alatnya.Â
Permainan ini merangsang diri kita untuk membaca dan mempebanyak pengetahuan kita bila ingin memenangkan permainan ini. Bagaimana tidak, setiap bermain permainan ini kita "dipaksa" untuk berfikir dan pengetahuan kita menjadi seperti "dipertaruhkan".
Cara memainkan permainan ini pun sangat mudah. Anak-anak duduk melingkar, kemudian menyanyikan yel-yel nya sambil menaruh jari kita di atas lantai.Â
Biar lebih seru, jari kaki pun tidak ketinggalan diikut sertakan. Setelah itu jumlah jari di hitung berdasarkan abjad. Huruf terakhir itu yang menjadi huruf pertama jawaban dari sebuah pertanyaan yang telah di sepakati.
Pertanyaan yang paling sering adalah tentang nama hewan, buah, nama kota di Indonesia, nama negara di dunia, atau nama teman-teman yang sering bermain dengan kita.
Misalnya kita menyepakati sebuah pertanyaan hewan berkaki empat. Abjad sesuai jumlah jari adalah H, maka kita harus mencari nama hewan di awali huruf H yang berkaki empat. Mudah bukan?
Terkadang saya ikut bergabung dengan mereka. Selain sebagai wasit juga sebagai pemberi pertanyaan. Tidak jarang pula saya mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pelajaran yang tengah mereka pelajari di sekolah.Â
Jadi secara tidak langsung mereka juga sedang belajar untuk mengingat-ingat kembali yang telah mereka pelajari. Biasanya anak-anak akan bertanya kepada saya tentang hal-hal yang belum mereka pahami.
Ayah dan bunda boleh dicoba di rumah. Selain permainan ini mudah dilakukan juga tidak membutuhkan tambahan alat dan yang paling penting adalah bisa merangsang minat belajar anak pula.
Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H