Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lingkungan Kerja yang Toxic? Harus Kuat Mental dan Punya Stok Sabar yang Banyak

22 Mei 2021   11:51 Diperbarui: 22 Mei 2021   15:05 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Sumber: Geulgram

Mental yang kuat merupakan pertahanan yang pertama.

Karena dari mental kita sendiri inilah yang terkadang membuat keadaan makin tambah runyam. 

Mental yang lembek dan mudah baper, biasanya akan membawa kita untuk semakin terpuruk dan stres. Bahkan di beberapa kasus bunuh diri itu salah satunya adalah tidak kuat menghadapi orang-orang yang toxic di lingkungannya.

Untuk membangun mental yang kuat bisa dilakukan dengan cara memperbanyak referensi, bisa dari mencari teman-teman diluar kantor yang bisa membawa pengaruh positif terhadap kita dan memperluas wawasan dengan membaca banyak buku-buku tentang "kepribadian dan motivasi diri" sehingga kita bisa melihat sebuah masalah dari berbagai sudut pandang.

Yang kedua adalah Sabar. 

Kata orang bijak "orang yang sabar itu beruntung". Kenapa beruntung? Karena bisa jadi dengan kesabaran itu membawa kita pada sebuah keadaan yang lebih baik. 

Suatu saat bisa jadi Allah menjadikan orang-orang yang toxic itu menjadi orang yang baik. Atau kita sendiri yang Allah keluarkan dari lingkungan yang toxic itu. Insyaallah.

Eits tapi tunggu dulu, jangan terburu-buru untuk menyatakan bahwa kita berada di lingkungan yang toxic. Karena boleh jadi kita benar-benar melakukan kesalahan. 

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah apakah kita telah melakukan kesalahan tanpa kita sadari sehingga teman-teman di sekeliling kita hanya ingin mengingatkan kita agar kita bisa memperbaiki kesalahan itu?

Namun karena keegoisan kita, tanpa kita sadari, kita menolak mentah-mentah koreksi teman kita itu dan tetap menganggap kita sudah benar.

Nah, jangan sampai malah kita sendiri yang telah menjadi toxic people ya teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun