Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rangsang Minat Baca Anak Sejak Dini Yuk! Ini Caranya

16 Mei 2021   10:58 Diperbarui: 16 Mei 2021   11:12 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buku adalah jendela dunia." Ungkapan ini merupakan ungkapan yang tepat karena dengan membaca wawasan dan pengetahuan kita menjadi luas. 

Dahulu sewaktu saya kecil, bapak saya setiap minggu selalu membelikan buku bacaan. Majalah bobo adalah buku bacaan favorit saya kala itu. Majalah bobo merupakan majalah anak-anak pertama di Indonesia yang sudah berwarna. Didalamnya ada cerita bergambar tentang Bobo, seekor kelinci berwarna biru berusia sekitar sembilan tahunan. 

Selain cerita tentang karakter Bobo sendiri,  ada juga Cerita dari Negeri Dongeng, Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, dan Paman Kikuk, Husin dan Asta. Harganya (tahun 1990an) masih Rp. 1.500 per buku. 

Setiap harinya saya selalu menunggu-nunggu akhir pekan tiba karena saat itulah saya mendapatkan edisi terbaru majalah Bobo. Saya selalu penasaran tentang cerita di edisi terbaru itu. Bapak setiap membeli majalah sebanyak 2-3, beliau bilang "ini untuk stok satu minggu ya." 

 Akhir pekan selalu di habiskan dengan membaca majalah bobo dan nonton tayangan tv yang kala itu bila akhir pekan selalu banyak film kartun. Sepertinya bila bisa kembali lagi ke masa-masa itu ah senangnya.

Kegiatan membaca dari saya sekolah dasar ternyata terbawa sampai sekarang. Waktu kuliah saya sering mampir ke toko buku di salah satu mall terbesar di Bandung. Sekedar melihat-lihat buku terbaru dan membeli beberapa buku yang membuat saya tertarik dan penasaran untuk membacanya. Bagi saya, ke toko buku itu sama seperti ke salon. Ada rasa senang dan bahagia tersendiri. Menjadi me time-nya saya.

Kini saya sudah mempunya tiga orang anak. Ketiganya sudah saya kenalkan dengan buku sejak mereka memasuki usia tiga tahun. Dan si sulung yang kini berusia 12 tahun sepertinya sudah mulai kelihatan mengikuti jejak saya. Jadi sekarang me time-nya ada teman deh. Hehehe.

Manfaat membaca.

Aktivitas membaca telah dibuktikan dapat meningkatkan konektivitas di otak. Pada orang dewasa penurunan memori dan fungsi otak adalah efek samping dari penuaan, tetapi membaca secara teratur dapat membantu memperlambat proses. Menjaga otak Anda aktif dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer dan demensia. Oleh karena itu, bacalah beberapa lembar buku/koran/majalah setiap harinya. Untuk memberikan stimulus atau rangsangan pada otak.

Tidak hanya itu saja, ternyata membaca juga memberikan banyak manfaat pada anak seperti:

  • Kemampuan Berpikir :  Membaca membuat anak mampu memahami isi cerita, sehingga itu dapat melatih kemampuan berpikir dalam berbagai situasi.

  • Kemampuan Bahasa :  Membaca dapat memperluas kosakata dan tata bahasa yang baik, sehingga dapat membangun kemampuan komunikasi verbal dan tertulis anak.

  • Kreativitas : Membaca buku cerita yang disertai gambar dan aneka warna akan menstimulasi kreativitas dan imajinasi anak.

  • Perkembangan Mental yang Baik : Anak yang terbiasa membaca sejak dini dapat tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Kebiasaan membaca juga dikaitkan dengan rasa disiplin tinggi dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

  • Menjadi Kebutuhan : Bila anak terbiasa melihat dan mengalami sendiri bahwa membaca buku merupakan hal yang menyenangkan, maka ini kebiasaan ini akan berkembang menjadi suatu kebutuhan yang terus dicari anak hingga ia dewasa.  
  • Mampu Meningkatkan Nilai Akademik : Membaca menjadi salah satu kunci dalam kesuksesan akademik anak sejak usia dini. Ketika sudah dibiasakan sejak kecil, maka hingga dewasa anak akan terbiasa untuk membaca baik dalam keseharian maupun belajar untuk kepentingan akademik.

Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari membaca, bukan? 

Kegiatan membaca adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Namun, hal ini harus dibiasakan sedari kecil karena bila tidak maka kita akan melestarikan budaya malas membaca nantinya. Bisa-bisa menjadi antipati dengan buku dan toko buku.

Agar anak bersahabat dengan buku, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, diantaranya:

Jelaskan tentang manfaat membaca pada anak.

Menjelaskan manfaat membaca sebelum memberi beberapa buku adalah hal yang perlu dilakukan agar anak mengetahui apa yang mereka lakukan, tidak hanya semata-mata sebagai tuntutan pendamping belajar saja. Karena bila tidak mengetahui apa manfaatnya, maka bisa jadi anak akan berfikir bahwa membaca itu adalah kegiatan belajar yang membosankan.

Menjelaskan sesuai dengan bahasa seusianya. Tidak perlu dengan bahasa yang rumit, dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana pun jadi. Yang penting adalah anak mengerti dan paham.

Beri Contoh.

Anak adalah peniru yang ulung. Benar bukan? Maka kita sebagai orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu agar anak melihat lalu meniru. 

Anak sulung saya pernah bertanya "Bunda, kenapa banyak sekali buku-buku bunda. Aku liat ada buku yang bunda beli taun 2004, kok masih ada sih? kok masih di simpen sih? kan udah butut juga." 

Saya tersenyum, lalu saya jawab "Ka, buku adalah gudangnya ilmu. Bunda mah bakalan nangis kalo buku bunda ada yang hilang atau rusak, daripada bunda harus kehilang uang. Karena buku yang hilang atau rusak itu belum tentu akan diterbitkan kembali, tapi kalo uang akan terus diterbitkan oleh Bank."

Dia selalu melihat banyak buku berjejer rapih di rak buku. Bahkan ada beberapa buku yang saya letakkan di meja rias, buku-buku yang belum tuntas saya "bedah". 

Beberapa hari yang lalu saya lihat, di meja rias dia juga ada buku yang belum selesai di baca. Saya tergelitik untuk bertanya. Akhirnya saya tanyakan "Ka, kok bukunya ga di simpan di rak buku sih?" Lalu dia menjawab "Ini yang belum selesai di baca bun." Kemudian saya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Dalam hati bergumam "Kok jadi kaya aku sih suka taro buku di meja rias."

Sepertinya quote tentang "like mother like daughter" benar adanya. Jadi, yuk kita beri contoh agar anak terangsang untuk mengikuti kita.

Jangan larang anak untuk memilih.

Jenis buku kegemaran anak dan kita kadang berbeda. Biasanya berdasarkan usia, dari ketiga anak saya, yang usianya terpaut empat tahun dan delapan tahun dari si sulung pun berbeda. 

Sulung lebih suka cerita yang dengan sedikit gambar, lebih ke cerita narasi. Yang ke-2, karena laki-laki maka lebih suka cerita bergambar super hero. Dan si bungsu yang kini berusia tiga tahun sembilan bulan, lebih suka buku mewarnai yang bisa melatih motoriknya.

Bagi saya itu tidak masalah, tidak harus sama. Yang terpenting adalah mereka suka dengan buku itu dan buku itu bukan buku yang tabu untuk seusia mereka. Dengan demikian secara tidak langsung itu bisa membuat anak mulai mencintai buku.

Semoga cara diatas tadi bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Dan semoga anak-anak kita kelak menjadi anak yang bersahabat dan mencintai buku. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun