Hai hai..Â
hari ini aku akan berbagi tentang mengajarkan peserta didik tunadaksa program khusus dengan menggunakan kurikulum terbaru yaitu merdeka belajar. kali ini hal yang akan diangkat yaitu terkait program khusus bagi peserta didik tunadaksa elemen mengurus diri, dengan capaian pembelajaran menggunakan body care yaitu deodorant, bodylotion dan parfum. setelah menentukan elemen apa yang hendak kita ajarkan dan memilih capaian pembelajaran yang memiliki keurgenitas untuk segera diajarkan bagi peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan.
setelah itu, guru merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, tentu dengan melihat kisi-kisi dari kata kerja operasional. kali ini tujuan pembelajaran yang dirumuskan yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik tunadaksa jenjang SMALB pada mata pelajaran program khusus mengurus diri yang disebabkan belum terciptanya kesadaran diri terkait penggunaan Body Care dengan menggunakan Model pembelajaran Direct Instruction dan Metode Demonstrasi di SLB Negeri 1 Bantul.
Latar Belakang dari dilakukannya pembelajaran ini yaitu karena belum tumbuhnya kebermaknaan dalam pembelajaran pada peserta didik. Sehingga dalam prosesnya diperlukan model, metode dan media pembelajaran yang dapat mendukung keberhasilan peserta didik dalam belajar. Praktik baik ini dilakukan juga agar pelaksanaan dalam pembelajaran ke depannya akan lebih terukur dan berorientasi pada tingkat keberhasilan yang berkesinambungan antara aspek pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik. Sehingga metode demonstrasi diterapkan dalam pembelajaran ini. dalam praktik baik ini guru memiliki peran penting dan tanggungjawab utama dalam membimbing dan mengakomodasi peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, rekan sejawat pun memiliki peran dalam memberikan tanggapan ataupun masukan terhadap praktik baik ini.
Yang terlibat dalam proses pembelajaran dalam praktik baik ini yaitu :
1. Guru yang berperan sebagai akomodator dalam proses pembelajaran.
2. Peserta didik yang berperan sebagai obyek dalam proses pembelajaran
3. Teman sejawat, berperan dalam membantu praktikan seperti memberikan solusi dan membantu dalam mendukung kegiatan rencana aksi
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tentu guru pun menghadapi beberapa tantangan, antara lain :
 1. memilih masalah yang terjadi pada kelas dengan memperhatikan urgensi dan fungsionalitas bagi peserta didik tunadaksa yang telah di usia remaja.
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis HOTS, praktikan harus menyusun RPP yang berbasis kerterampilan berpikir tingkat tinggi dalam penerapannya. Disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran, media serta metode yang tepat.
3. Pembuatan alur cerita pada media pembelajaran berbasis audio visual (video) yang berisikan pesan sederhana namun dapat memberikan umpan balik agar peserta didik dapat berpikir dengan memberikan argumentasi, perbandingan, sebab-akibat dengan alur yang sederhana. Â
terdapat pula strategi atau langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan, yaitu melakukan asesmen formatif proses pembelajaran, menuangkan rencana pembelajaran dengan model direct instruction dengan metode demonstrasi sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik, pembuatan media video, membuat story board media video pembelajaran dengan cerita sederhana dan sarat makna, melaksanakan rencana aksi, melakukan persiapan pembelajaran (menyampaiakan tujuan dan mempersiapkan peserta didik), mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik pada saat proses pembelajaran, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik saat proses pembelajaran, membimbing pelatihan selama proses pembelajaran, mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik setelah demonstrasi, memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan di akhir kegiatan pembelejaran, melakukan kegiatan penutup dengan melakukan refleksi dan menyimpulkan materi pembelajaran.Â
Dalam praktik baik ini sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu : 1. Sarana prasarana a. Smart Tv untuk menayangkan video b. Lembar kerja peserta didik sebagai ajang pelatihan pengetahuan c. Bahan ajar guru d. RPP berbasis HOTS
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan Ada beberapa dampak dari aksi yang telah dilakukan, yaitu pembelajaran menjadi lebih menarik, Pemahaman peserta didik lebih meningkat, Peserta didik menjadi lebih aktif, Hasil belajar peserta didik meningkat, Lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, Peserta didik dapat saling berinteraksi sesama teman dalam pembelajaran, Peserta didik mampu mengoreksi hasil dari unjuk kerja (demonstrasi) teman yang dirasa belum baik.
Hasil yang didapatkan menjadi lebih efektif karena menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.Â
pada praktik baik ini ada pula Respon orang lain dari strategi yang dilakukan Penilaian hasil wawancara dengan guru (teman sejawat) yang mengemukakan bahwa Model pembelajaran direct instruction dengan metode demonstrasi efektif dilaksanakan dalam pembelajaran, Media video pembelajaran berisi kisah animasi cerita sederhana berpengaruh terhadap minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena media yang digunakan menyenangkan dan alur pembelajaran disertai dengan demonstrasi sehingga menumbuhkan minat belajar peserta didik 4. Peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan Faktor yang menjadi keberhasilan dalam praktik ini adalah sebagai berikut. 1. Ketepatan dalam memilih model dan media pembelajaran karena lebih berorientasi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik 2. Kerjasama dan dukungan dari teman sejawat dan kepala sekolah 3. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran E. Pembelajaran dari keseluruhan proses Pembelajaran dari proses ini adalah guru harus berperan aktif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran, menyediakan media, alat dan bahan yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik dalm pembelajaran. Dengan kolaborasi yang baik dan seimbang antara guru dan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan belajar, tentunya kemampuan, keterampilan dan perkembangan peserta didik akan menjadi lebih baik dan bermakna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H