Nampaknya pergelaran piala dunia masih menjadi tempat favorite bagi ajang pertarungan politik. Pertandingan antara Iran melawan Amerika Serikat yang ditunggu tidak hanya oleh penggemar sepakbola saja tetapi juga para pengamat politik. Mengingat sejarah panjang 'pertarungan' politik di antara keduanya.Â
Konfrontasi antara Iran dengan Amerika Serikat terjadi pasca Revolusi Iran tahun 1979 yang berhasil menggulingkan rezim Pahlevi. Oleh karena hal tersebut, proyek nuklir Iran yang awalnya disokong oleh Amerika Serikat menjadi hal yang paling mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat.Â
Pertarungan ideologis terus berlanjut, Amerika Serikat menuduh Teheran sebagai dalang dibalik serangan di beberapa wilayah Timur Tengah, salah satunya terhadap pasukan Amerika Serikat yang berbasis di Irak dan Suriah.Â
Sejarah mendapatkan tempatnya pada pertandingan antara Iran vs Amerika Serikat. Ketegangan atau intensitas tinggi sudah bisa dirasakan sebelum dimulainya pertandingan. Perselisihan terjadi di berbagai platform sosial media antara pendukung Iran dengan pendukung Amerika Serikat. Isu yang dibahas adalah mengenai sejarah panjang dua negara ini, ditambah dengan unggahan federasi sepak bola Amerika Serikat yang semakin menyulut perdebatan yang sudah terjadi.
Pada 26 November 2022, Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) mendapat kecaman karena mengunggah bendera Iran tanpa tulisan "Allah" di akun sosial media mereka, namun hal tersebut menurut USSF dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada pendemo wanita di Iran.
Postingan tersebut segera dihapus tanpa memberi keterangan apapun, diduga hal tersebut memang sengaja dilakukan. pihak Iran meminta FIFA untuk mencabut hak Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022. Pada konferensi pers, pelatih Amerika Serikat Gregg Berhalter angkat bicara mengenai kasus tersebut, Gregg Berhalter mengaku tidak tahu menahu mengenai hal yang dilakukan USSF, ia dan pemain hanya fokus pada pertandingan dan bagaimana pertandingan dapat berjalan dengan lancar. Hal tersebut ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan dari reporter Iran kepada Tyler Adams, salah satu pemain andalan Amerika Serikat, mengenai perlakuan diskriminasi yang dilakukan Amerika Serikat kepada Iran, hingga akhirnya konferensi pers yang dilakukan beralih menjadi membahas isu politik bukan membahas kesehatan para pemain dan persiapan tim menjelang pertandingan.
Meski kedua pelatih menyangkal bahwa isu ini tidak mempengaruhi performa tim, tapi banyak yang mengatakan bahwa gengsi yang dibawa pada pertandingan ini memberikan tekanan tersendiri bagi para pemain dari masing-masing kesebelasan.Â
Hasil akhir pertandingan Iran vs Amerika Serikat yang diselenggarakan pada Rabu (30/11) dini hari tadi. Kemenangan bagi Amerika Serikat dengan skor 0-1 memberhentikan asa Iran untuk terus melaju di Piala Dunia Qatar 2022.Â
Penulis :Larasati Calista Az-zahra dan Shafiatunnisa Labibah
Editor : Larasati Calista Az-zahra dan Shafiatunnisa Labibah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H