Mohon tunggu...
Larasati Yulinggaa
Larasati Yulinggaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - IR student at Jember University

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Moneter Internasional

5 April 2023   09:01 Diperbarui: 5 April 2023   09:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem yang memungkinakan negara dapat saling terhubung satu dengan yang lain dalam bidang ekonomi sehingga dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berinteraksi. Sistem ini dapat berupa kebijakan, peraturan, perjanjian, institusi dan mekanisme yang dapat menentukan tingkat nilai mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Sistem ini biasa disebut sebagai sistem moneter Internasional. 

Dalam sistem ini, yang terpenting adalah untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran internasional dengan caraperubahan kebijakan dalam negeri yang diharapkan dapat menggeser perdagangan dan investasi. Apabila devisa dapat dikontrol, negara dapat melakukan penjatahan devisa sehingga nilai mata uang berubah dengan situasi dan kondisi

Dalam sejarah sistem moneter internasional yang muncul tahun 1870, Pemerintah Inggris menetapkan nilai pounsterling dengan emas. Disusul dengan revolusi industri, perekembangan perdagang pesat dan temuan tambang emas di Afrika yang memperkuat kepercayaan mata uang ini. 

Tetapi kemudian dengan adanya Perang Dunia 1 yang mengakibatkan inflasi dan depresiasi dunia sehingga ada suatu usaha untuk mengembalikan standar emas pada tahun 1925. Usaha ini bertahan hingga tahun 1941 adanya Depresiasi Besar sehingga negara-negara mencoba untuk mengekspor demi mempertahankan ekonomi domestik ditengah penurunan perdagangan dunia. Sehingga pada tahun 1946 didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengontrol sistem moneter Internasional.

Sistem moneter internasioanl digunakan untuk mempermudah suatu interaksi ekonomi antar negara. Dalam sejarahnya, sistem ini mengalami beberapa perubahan yang kemudian dapat digunakan sampai dengan saat ini untuk menagtur nilai tukar mata uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun