Pada 2021, Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud menginisiasi pembentukan IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) sebagai program beasiswa yang membiayai mobilitas pelajar Indonesia ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri untuk mendapatkan pengalaman lintas budaya dan transfer pengetahuan yang dapat digunakan untuk membangun Indonesia di masa depan. Para pelajar yang terpilih mendapatkan beasiswa disebut sebagai IISMA Awardee. Oleh karena para awardee akan menetap di luar negeri sebagai mahasiswa dan menggunakan visa pelajar dalam kurung waktu 3 hingga 6 bulan, maka mereka termasuk ke dalam kategori diaspora pelajar. Diaspora pelajar merupakan para siswa Indonesia yang menetap di luar negeri dalam kurun waktu tertentu untuk kepentingan pendidikan. Para diaspora pelajar menjalankan beberapa fungsi, yaitu fungsi diplomasi, pembangunan, dan pemberdayaan. Oleh karena itu, program IISMA dirancang tidak hanya memfokuskan para awardee menerima pengetahuan baik akademik maupun non-akademik. Akan tetapi, juga mengoptimalisasi fungsi diplomasi para awardee sebagai diaspora melalui kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap pembentukan citra Indonesia di kancah internasional.
Diplomasi Diaspora
Diplomasi yang dilakukan oleh diaspora menjadi sangat penting terutama dalam kaitannya dengan membangun citra Indonesia di luar negeri. Hal ini karena diaspora memiliki jaringan yang lebih luas dalam melakukan kontak dengan masyarakat setempat. Kegiatan diplomasi yang dimaksud tidak selalu dalam bentuk formal, seperti bentuk diplomasi lainnya. Pada tingkat yang paling sederhana, berinteraksi dengan masyarakat setempat juga termasuk kegiatan diplomasi secara informal. Ketika melakukan diplomasi, diaspora merupakan subjeknya dan agenda yang dibawa sebagai objek diplomasi dapat sangat beragam. Umumnya, diaspora Indonesia berfokus pada membangun citra Indonesia melalui budaya dan makanan.
HEROES Challenge
Pentingnya peran diaspora inilah yang membuat IISMA mendorong para awardee-nya untuk berkontribusi kepada Indonesia salah satunya melalui HEROES Challenge. Bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Pahlawan, IISMA berhasil mengirimkan sekitar 1.155 pelajar untuk menempuh pendidikan selama kurang lebih satu semester di universitas-universitas di berbagai belahan dunia. Program HEROES (Humanity, Diversity, Culture, Beyond Boundaries) Challenge merupakan ruang bagi para awardee untuk memperingati hari nasional Indonesia sesuai dengan kreativitas masing-masing. Dengan dijalankannya program ini, diharapkan dapat merangkul perbedaan antarbangsa dan memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada masyarakat internasional. HEROES Challenge dijalankan secara kolektif di setiap host university. Di Benua Eropa, setidaknya HEROES Challenge diadakan di 7 host univesity:
Szeged University, Hungaria
46 awardee IISMA Szeged memperkenalkan tarian dan lagu tradisional, masakan khas Indonesia, serta mengadakan game yang melibatkan komunitas internasional juga. Tidak hanya itu, para awardee juga menghadirkan tamu istimewa dari KBRI Budapest, Bapak Ifan Mahdiyat Sofiana, untuk menjadi salah satu pembicara dalam acara TedTalk.
University College Cork, Irlandia
14 awardee IISMA UCC mengikuti HEROES Challenge dengan menginisiasi acara kebudayaan yang diberi nama NARAYA. Dalam acara ini, para mahasiswa internasional dapat menikmati pertunjukan musik dan tarian tradisional Indonesia, permainan tradisional Indonesia, dan pengalaman baru mencoba masakan Indonesia.
Birmingham University, United Kingdom
15 awardee IISMA di University of Birmingham menggelar “Indonesian Screenplay Sunday” yaitu pemutaran film Indonesia, Laskar Pelangi, yang bertemakan edukasi yang didedikasikan untuk menyampaikan apresiasi kepada para pahlawan modern yang berkontribusi untuk masa depan, yakni para guru dan tenaga pengajar di seluruh dunia. Para peserta yang hadir bukan hanya dapat menonton film Indonesia, tetapi juga dapat mencicipi masakan khas Indonesia, yaitu Nasi Kuning, Sate Ayam, dan lain-lain.
Katholieke Universiteit Leuven, Belgia
10 awardee IISMA di KU Leuven menggelar “Indonesia Gastronomy Night”. Tema besar acaranya ini adalah memperkenalkan makanan Indonesia. Oleh karena itu, para mahasiswa asing difasilitasi untuk dapat mengikuti kelas memasak Gado-Gado dan membuat Cendol. Mereka juga dapat mencicipi masakan khas Indonesia lainnya dan menikmati penampilan tari tradisional Indonesia.
University of Warsaw, Polandia
20 awardee IISMA Warsaw mengadakan pertunjukan budaya dengan menampilan tarian tradisional dan masakan khas Indonesia. Uniknya, acara budaya ini juga memperkenalkan pahlawan Indonesia secara lebih detail melalui presentasi yang dilakukan oleh para awardee. Selain itu, para awardee turut serta memperkenalkan kopi nusantara dan memberikan souvenir bagi peserta yang hadir.
University of Glasglow, United Kingdom
19 awardee IISMA Glasglow juga mengadakan acara budaya bernama Ksatria. Selain melakukan pertunjukan tari tradisional dan menyiapkan makanan khas seperti IISMA di host university lain, dalam acara ini para peserta yang merupakan siswa lokal dan internasional berkesempatan mencoba pakaian tradisional Indonesia, yaitu Batik dan mengabadikan momen tersebut melalui fasilitas photoboth yang disediakan.
University Liverpoll, United Kingdom
15 awardee IISMA Liverpool mengadakan pameran kebudayaan bernama NIRWANA. Pameran tersebut menampilkan majalah dinding yang berisi cerita rakyat Indonesia, masakan, dan cerita tentang pahlawan Indonesia. Selain itu, berbagai pakaian adat Indonesia dan wayang juga ditampilkan. Pakaian adat dan wayang tersebut dapat digunakan sebagai aksesoris bagi pengunjung untuk berfoto di photobooth. Nirwana juga mengadakan trivia games dan kuis, di mana para peserta dapat memenangkan merchandise Indonesia secara gratis.
Dari ketujuh acara pameran kebudayaan yang diinisiasi oleh para awardee IISMA di masing-masing host university di Benua Eropa, dapat dilihat bahwa cara memperkenalkan budaya Indonesia sangat beragam. Mulai dari tarian, makanan, pakaian, cerita rakyat, permainan tradisional, hingga film nusantara. HEROES Challenge menjadi ruang kreativitas dan ruang kontribusi para awardee IISMA kepada Indonesia. Bukan hanya itu, program tersebut juga menjadi ruang diskusi yang konstruktif untuk menjembatani perbedaan identitas, menghubungkan individu-individu dari latar belakang yang berbeda, dan mengomonukasikan budaya dan branding negara. Sebagai diaspora pelajar, IISMA awardee telah menunjukkan kontribusinya untuk berperan aktif dalam diplomasi Indonesia terutama kaitannya dengan diplomasi budaya sebagai bagikan dari diplomasi publik yang berfokus pada membentuk citra dan mengomunikasikan nilai-nilai kebudayaan di dunia internasional. Kegiatan ini memang belum ada pada ranah yang menjangkau publik secara luas. Namun, fakta bahwa para awardee berada di lingkungan universitas internasional yang multikultural, menjadikan acara tersebut dapat menjadi pintu bagi diplomasi-diplomasi yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H