Kesetaraan gender juga membutuhkan dukungan di setiap masyarakat. Dengan menawarkan kursi bus untuk wanita hamil, mengadvokasi pemasangan ruang ganti anak di semua kamar mandi di pusat perbelanjaan (tidak hanya di fasilitas wanita) dan meminta perusahaan menjamin cuti hamil dan melahirkan adalah semua tindakan yang diperlukan. Data terbaru PBB, yang dirilis pada tahun 2015, menunjukkan bahwa hanya 53 persen negara yang menawarkan setidaknya 14 minggu cuti hamil.
Bantu perempuan untuk mendapatkan kekuataan dan keadilan di lingkungan kerja! Salah satu cara untuk meningkatkan perekrutan perempuan dan kelompok kurang terwakili lainnya, menurut April Reign, konsultan keragaman, adalah menghapus nama dan foto dari resume di awal proses seleksi karena, menurut penelitian, bias gender dan ras dapat memengaruhi apa yang terjadi. Bahkan sebelum wawancara. Praktik seperti ini dilakukan di Amerika Serikat namun masih sedikit dan perlu terjadi lebih banyak lagi khususnya di Ibu Pertiwi.
Memang, jika diakui boleh jadi ini adalah pertarungan yang panjang dan melelahkan di Ibu Pertiwi, dan jalan kita masih panjang. Tetapi dengan lebih banyak perempuan yang menemukan suara mereka, dengan leibih banyak kita membuka mata dengan aware akan masalah ini, lebih banyak perempuan di posisi yang kuat dan bantuan dari badan berwenang dan LSM, masa depan tampak cerah untuk membangun kesetaraan gender dan menghapuskan budaya patriarki yang masih berdiri khususnya di pedesaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H