"Kado ini untukmu, tetapi belum ada kartu ucapan di dalamnya."
Ya, saya sengaja memberikan kado tanpa kartu ucapan karena akan saya tuliskan di sini, tepat di tanggal kelahiranmu 25 tahun silam. Bukan sebuah ucapan yang bertabur emas tetapi ucapan yang berarti sangat luas, bagi saya (semoga bagimu pun). Tahun ini menjadi tahun yang berbeda dari ulang tahunmu sebelum-sebelumnya karena saya tidak memberikan secarik kertas berisi ucapan yang biasa kamu simpan di dompet setelah membacanya, tetapi saya tuliskan dengan sesuatu yang dapat kamu ingat sepanjang masa yaitu lewat tulisanku yang sangat sederhana ini.Â
Selamat bertambah usia, Faris. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT serta kebahagiaan yang melimpah di setiap hari yang kamu lalui. Saya sangat bersyukur masih diberi kesempatan membersamaimu di usia yang semakin bertambah ini. Saya juga sangat bangga dan bahagia melihat perkembangan baik dari dalam diri seorang Faris Haitsam Alafif yang semakin tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang dewasa. Momen ulang tahun merupakan acara seremonial semata, selalu memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik pada kesempatan yang Tuhan berikan menjadi langkah nyata dalam momen ulang tahun. Semoga Faris yang baik ini selalu memiliki tekad untuk terus belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya, di hari-hari selanjutnya. Teruslah tumbuh menjadi Faris yang mampu memberikan kebahagiaan bagi siapa pun, terutama bagi dirimu sendiri.
Terima kasih sudah tetap menjadi Faris yang saya kenal sejak 2020 hingga sekarang, walaupun kadang (tapi banyak) tingkahmu yang membuat saya menjadi kesal dan sering mengagetkanku ketika menonton film horor di bioskop, tetapi di balik Faris yang sangat menjengkelkan tersebut ada jiwa melankolis yang sangat kuat karena saya sering melihatmu menangis ketika menonton film dan melihat sesuatu yang membuatmu teringat pada suatu peristiwa yang menyedihkan. Saya tahu kamu menangis saat itu, bukan kelilipan tapi aku diam dan tertawa dalam hati "xixixi." Tak jarang pula, saya juga sering melihat ceriamu disertai senyum lebar yang dapat menularkan keceriaan pada orang-orang di sekitar.
Tetaplah bahagia dengan caramu sendiri.
Banyak hal yang ingin saya tuliskan, tetapi akan sangat membosankan jika kamu membaca tulisan yang saya tulis sambil bersandar di tembok berwarna hijau ini terdapat kalimat yang sangat panjang. Bahkan bukan kalimat lagi yang saya tuliskan ini, tetapi sudah berbentuk wacana karena urutan satuan kebahasaan dari yang terkecil ke yang terbesar adalah: fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, Â wacana, dan yang saya tuliskan ini berbentuk wacana karena unsur kebahasaannya lengkap dari segi bahasa maupun maknanya sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar (Chaer, 2007).
Saya tahu kamu tidak suka membaca, tetapi kamu wajib membaca tulisan ini dengan secangkir teh  yang manis sepertiku xixixixi
Sekali lagi. Selamat ulang tahun, Faris!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H