Temen-temen gue yang influenser pada gaberani main Twitter. Klean galak si | karin novilda (@awkarin) February 28, 2022
Baru-baru ini cuitan Twitter Awkarin yang mengatakan pengguna Twitter lebih galak daripada pengguna Instagram memancing beragam reaksi netizen.
Dari cuitan Awkarin tersebut, tak sedikit netizen yang menyangkalnya.
"Anak twitter baik baik kak, galakan anak tiktok sama IG", ujar @kelvinpranama_
"Kitamahh warga twitter happy kiyowo alwaysss ," tulis @AndiAlfiyah17
Sepert diketahui, netizen adalah siapa pun yang memiliki akun media sosial, yang kemudian menggunakan akun tersebut untuk mem-posting sesuatu ataupun mengomentari tentang (segala) hal yang menurut mereka menarik untuk dikomentari.
Baca juga: 5 Tipe Netizen di Media Sosial, Kalau Kamu Tipe yang Mana?
Jika sedang berselancar di media sosial, tak dapat dipungkiri, kini banyak sekali ditemukan karakter netizen yang menyerang bahkan merendahkan orang lain. Karena perilaku netizen tersebut, Indonesia menempati urutan ke-29 dari 32 negara sebagai negara yang memiliki tingkat kesopanan online terburuk selama Pandemi Covid-19 berdasarkan dari hasil survei Digital Civility Index (DCI) yang dilakukan oleh Microsoft tahun lalu.
Lantas, apa benar netizen di Twitter lebih galak daripada Instagram?

Baca selengkapnya: Victim Blaming, Sikap Netizen Maha Benar yang Sama Sekali Gak Penting
Berbeda dengan Instagram yang lebih visual, netizen Instagram lebih bersifat perfeksionis, sehingga tak jarang netizen di Instagram sangat memedulikan fitur edit agar tampak menarik.
Dilansir dari salah satu sumber, Justito Adiprasetio, Dosen Kajian Media Universitas Padjajaran mengatakan bahwa intimasi dalam media sosial juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa warganet di Twitter dan Instagram berbeda.
"Ilusi intimasi ini yang kemudian membuat seseorang membangun pembentukan identitas diri melalui postingan di Instagram. Kalau di Twitter, biasanya based on idea, walaupun tidak bisa dikatakan seperti itu juga. Tapi seseorang biasanya mengikuti akun di Twitter bukan karena based on person seperti orang di Instagram," tuturnya.
Pada intinya, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk antara warga Instagram maupun Twitter. Sebagai netizen adalah lebih baik memahami literasi media agar dapat menggunakan dengan bijak.
Baca selengkapnya: Menelisik Fenomena Netizen Tersesat di Media Sosial
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI