Sebagai media sosial, Twitter cenderung digunakan untuk membuat ulasan-ulasan panjang yang menarik atau thread. Platform jadul yang satu ini akan selalu ter-upgrade dari tahun ke tahun. Sifatnya yang tekstual, simple, dan apa adanya membuat platform ini banyak digemari netizen untuk menumpahkan keluh kesahnya.Â
Baca selengkapnya:Â Victim Blaming, Sikap Netizen Maha Benar yang Sama Sekali Gak Penting
Berbeda dengan Instagram yang lebih visual, netizen Instagram lebih bersifat perfeksionis, sehingga tak jarang netizen di Instagram sangat memedulikan fitur edit agar tampak menarik.Â
Dilansir dari salah satu sumber, Justito Adiprasetio, Dosen Kajian Media Universitas Padjajaran mengatakan bahwa intimasi dalam media sosial juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa warganet di Twitter dan Instagram berbeda.Â
"Ilusi intimasi ini yang kemudian membuat seseorang membangun pembentukan identitas diri melalui postingan di Instagram. Kalau di Twitter, biasanya based on idea, walaupun tidak bisa dikatakan seperti itu juga. Tapi seseorang biasanya mengikuti akun di Twitter bukan karena based on person seperti orang di Instagram," tuturnya.
Pada intinya, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk antara warga Instagram maupun Twitter. Sebagai netizen adalah lebih baik memahami literasi media agar dapat menggunakan dengan bijak.
Baca selengkapnya:Â Menelisik Fenomena Netizen Tersesat di Media Sosial