Mohon tunggu...
Hans
Hans Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ilmu Pengetahuan

Anak Rantau yang sedang mempersiapkan masa depan cerah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKM Penerapan Moderasi Beragaman dan Penanaman Sayur-Sayuran di Desa Pandanajeng

3 Februari 2022   10:24 Diperbarui: 3 Februari 2022   10:46 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DPL Pak Pakhris/Dokumentasi pribadi

                                                                            Lara Handokis

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

                                                    E-mail: handokislara@gmail.com

ABSTRAK

Kuliah kerja masyarakat merupakan suatu program yang mengharuskan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menerapkan ilmu pengetahuannya kedalam ranah praktik ditengah-tengah masyarakat. Kuliah kerja masyarakat dilakukan oleh mahasiswa merupakan salah satu  bentuk konkritisasi dan perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi yaitu "pengabdian kepada masyarakat". Penerapan moderasi bergama dan penanaman sayur-sayuran cepat panen secara konsisten. Masyarakat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan hampir setiap malam dan melaksanakan keiatan pertanian juga secara turun-temurun, Oleh karena itu KKM sebagian besar Kelompok  G.200 UIN Malang 2022 berusaha untuk mempelajari adat kebiasaan masyarakat desa Pandanajeng ini. Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami berusaha tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini mengingat bahwa saling menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara ke lapangan secara langsung yang dilaksanakan di desa Pandanajeng, kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah selama kegiatan berjalan dengan lancar dalam penyelenggaraan moderasi beragama dan penenaman sayur-sayuran cepat panen.

Kata Kunci : Penerapan, Penanaman, Moderasi

1. PENDAHULUAN

           Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) adalah salah satu program yang harus ditempuh oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada kemampuannya sebelum akhirnya menjadi bagian dari masyarakat luas. Beranjak dari hal itu maka diadakanlah program KKM sebagai implementasi dari pengabdian kepada masyarakat dan pengaplikasian keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat.

           Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar / Kampus Merdeka yang merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Kebijakan Merdeka Belajar / Kampus Merdeka ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

           Di masa pandemi Covid-19 berdampak bagi segala aspek kehidupan masyarakat baik sosial, ekonomi, dan keterbatasan. Namun di desa kami Pandanajeng, suasana pandeminya sangat aman karena masyarkatnya kebanyakan bekerja di ladang sawah yang luas sehingga jarang terjadi kerumunan. Ketika mereka di sawah mereka selalu berada di bawah sinar matahari pagi yang sehat dan bisa meningkatkan imun dan membunuh bakteri penyakit dengan panas matahari.

           KKM memberikan banyak dampak bagi warga desa Pandanajeng diantaranya bisa kami lihat dari antusias anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dalam belajar bersama kakak KKM. Adik-adik ini selalu suka berkumpul di posko kami untuk belajar lebih dalam mengenai pelajaran yang dipelajari di sekolah, mereka bertanya, berdiskusi dan riuhnya suara mereka ketika di posko menjadi hal yang sangat membanggakan. Itu artinya mereka senang dengan kehadiran kami di desa mereka. Bahkan banyak adik-adik kami mulai berfikir lebih kreatif, mulai mendapatkan pengalaman bagaimana mewarnai gambaran yang bagus, teknis dasar azan dan membaca al-Qur'an agar lebih baik. Dari segi masyarakat antusiasnya juga sama, mereka selalu menjawab pertanyaan kami, mengizinkan kami berada di acara rutin mereka disertai dengan kehangatan dalam menyambut kami.

2. METODE PELAKSANAAN

            Pelaksanaan kegiatan KKM Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok G.200 Tahun Akademik 2021-2022 dilakukan secara offline dengan menggunakan protokol kesehatan. Berikut ini pelaksanaan program KKM kelompok G.200 yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu:

   a. Tahap Pertama

            Diskusi Kelompok dan Diskusi Bersama Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok G.200, pada tahap ini Tim melakukan diskusi yaitu dengan Rapat membahas program kerja yang akan dilaksanakan, mitra yang dituju dan kegiatan apa yang akan dilaksanakan. Namun tidak semua orang kelompok G.200 berkumpul di satu kelompok kami yang berjumlah sembilan 9 orang bergabung dengan kelompok teman-teman lain. Di mana kami menyebutnya sebagai tim Tumpang Pride yang terdiri dari teman-teman kelompok lain yang berjumlah 15 orang.

    b. Tahap Kedua

         Pada tahap ini kelompok atau tim Tumpang Pride melakukan survei lokasi dan persiapan keperluan pada program kerja yang akan dilaksanakan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

     Pelaksanaan

            Dari program kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Islam Negeri pada bulan 27 Desember 2021 s/d 27 Januari 2022 maka hasil kegiatan berjalan dengan baik serta mendapat sambutan yang baik oleh mitra dan masyarakat setempat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Adapun kegiatan metode pelaksanaan yang telah dipaparkan, berikut ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

Pembukaan KKM Tim Tumpang Pride (Dokpri)
Pembukaan KKM Tim Tumpang Pride (Dokpri)

Moderasi Beragama

            Pada tanggal 28 desember, paginya kami melaksanakan pembukaan KKM bersama kepala desa di balai desa Pandanajeng. Saati itu, pembukaan dilakukan dengan secara hikmat. Kepala desa menyampaikan pesan-pesannya untuk kami sebagai bekal untuk melaksanakan program kerja (Proker). Beliau menyampaikan bahwa di desa Pandanajeng banyak kegiatan agama diantaranya yasinan bapak-bapak, yasinan ibu-ibu, membaca surat waqi'ah bersama-sama, membaca solawat dan lain-lain. Beliau berharap kami bisa mengikuti kegiatan itu semua agar ada kedekatan antara kami yang KKM dengan warga lokal.

            Pada malam harinya, dibantu dengan teman KKM yang berasal dari desa tersebut mengajak kami untuk sowan atau bertamu ke toko agama yang ada di desa pandanajeng. Pertama kami sowan ke rumah ustadz hadikul, Ustadz Hamid, Ustadz Ngaturi dan Abah. Kami menyampaikan bahwa kami ingin berbagi ilmu yang kami dapatkan selama ini kepada murid-murid beliau. Ustadz-ustadz di atas merupakan pemilik taman pendidikan al-qur'an (TPQ) yang berada di desa Pandanajeng.

            Kami mengajarkan ilmu cara baca al-qur'an dimulai tingkat yang bawah sampai pada tingkat hafalan. Diantara kami juga, kami mengajarkan adik-adik madrasah diniyah (Madin). Di sini kami mengajarkan cara membaca kitab dan menjelaskan isi dari kitab tersebut. Dimulai dari materi sederhana, seperti bersuci dan solat.

            Pada malam jum'at pertama kami tinggal disana, kami ikut acara keagamaan seperti yang disampaikan oleh kepala desa pada pembukaan KKM. Acara yang kami ikuti adalah yasinan bapak-bapak di rumah pak Sunarso. Sambutan hangat dari warga, dengan memberikan kami kesempatan berkenalan di tengah masyarakat yang kebanyakan dari mereka bekerja di sawah.  Artinya mereka akan jarang sekali di rumah tatkala matahari menyinari bumi di waktu siang hari. Kami berkenalan dan menyatakan bahwa kami siap membantu warga di sana, baik itu masalah keagamaan dan lain sebagainya.

            Pada waktu minggu malam, biasanya warga melakukan rutinitas pembacaan burdah yang dipimpin oleh ustadz Hadikul, yang tempat acara selalu digilirkan pada masing-masing rumah warga jama'ah yang ikut acara tersebut. Pada waktu itu, kami ikut di tempat tanah yang di atasnya ada semen yang sudah seperti lantai di mana banguanan itu akan dijadikan tempat berkumpulnya pemuda-pemudi hadroh Arjussalamah. Kami membaca burdahan mengikuti seperti yang dibacakan oleh ustadz Hadikul dan santrinya. Karena ini pengalaman pertama, saya memperhatikan bahwa bacaan ini seperti bacaan solawat pada umumnya. Dimulai dari irama dan bacaan yang begitu indah dengan suara yang khas dari ustadz Hadikul dan para santrinya, sehingga semangatlah kami mengikuti acaranya. Jujur acara burdahan ini menjadi kali pertama dalam hidup saya. saya pikir acara burdahan itu hanya boleh dilakukan dengan ada orang yang menari di tengah jama'ah. Tapi pembacaan burdahan boleh dilakukan walaupun tidak ada yang menari. Hanya cukup dengan membaca bersama-sama dengan khusuk itupun sudah cukup.

            Pada malam penyambutan tahun baru, kami pada siang harinya ikut membantu persiapan acara. Mulai dari bersih-bersih panggung, menghias panggung. Adapun yang teman-teman perempuan KKM lebih difokus untuk membantu ibu-ibu di dapur untuk konsumi semua jama'ah yang hadir. Pada saat acara tersebut dimulai, semua orang di desa Pandanajeng hadir hampir semuanya. Mereka memenuhi tempat tikar yang kami sediahkan serta kami bersihkan sebelumnya. Betapa terkejutnya benar-benar ramai yang datang pada acara tersebut paggung yang begitu megah dan sound sistem yang begitu bagus menghiasi acara yang ramai tersebut. Adapun ustad yang mengisi acara tersebut berasal dari pengurus NU dari kota malang. Beliau menyampaikan betapa beruntungnya kita yang malam ini, menyambut tahun baru tidak seperti porang-orang yang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Kami juga meikmati lantunan solawat yang dibacakan oleh pemuda-pemudi tim Hadroh Arjussalamah. Irama suara vokal dan suara terbangan hadroh serta bazz yang begitu elegan mengiringi pembaca solawat.

Penyambutan Tahun Baru 2022 (Dokpri)
Penyambutan Tahun Baru 2022 (Dokpri)

            Selama satu bulan kami KKM di desa Pandajeng, ada tiga kabar duka yang kami dengarkan dari masjid. Mereka yang meninggal sudah berusia lanjut, di atas 60 tahun. Hampir kami setiap malam diundang untuk mendoakan almarhum. Adat warga di sini adalah membaca surat yasin yang dilanjutkan dengan pembacaan tahlil secara bersama. Setiap acara selalu dihadiri warga dengan penuh rasa kekeluargaan. Yang paling menarik juga, walaupun keluarga yang berduka dalam keadaan sedih tetap memberikan makanan dan sajian yang mewah kepada kami yang takziyah. Kalau dalam adat sini, makanan yang kami peroleh dari tempat acara keagamaan dinamakan berkat. Enak juga sih, mendoakan orang medapat pahala dan dikasih berkat mendapatkan kenikmat tersendiri.

Penanaman Sayur-sayuran Cepat Panen

            Di desa Pandanajeng, banyak orang-orang mengenalnya desa pengahasil sayur-sayuran cepat panen. Tak ayal banyak para pengepul yang membeli sayur-sayuran di sini untuk dijual ke berbagai kota dan kabupaten di provinsi Jawa Timur, misal kota Malang dan Kota Surabaya. Sayur-sayuran utama yang dihasilkan oleh para petani ini adalah sayur sawi, sayur kangkung, dan sayur bayam. Sawah-sawah yang menjadi lahan penaman sangat luas dimana banyak di pegang oleh para juragan sayur namun masih ada dimiliki oleh masyarakat dengan skala kecil. Tiga jenis sayur tersebut sangat mendominasi lahan pertanian warga. Warga memilih menanam sayuran tersebut karena proses panen yang terbilang cepat hanya berkisar 25 hari sampai 35 hari. Perawatan 3 sayuran tersebut sangat mudah, dari mulai peleburan tanah, penyemaian bibit, perawatan masa pertumbuhan dan waktu panen sangat mudah untuk dilakukan. Berikut proses penanama sayur sawi yang sering saya ikuti kegiatannya di waktu KKM di sana bersama warga.

Sayur Sawi;

            Sawi adalah salah satu sayuran populer yang banyak digemari oleh masyarakat. Sayuran satu ini berasal dari marga Brassica yang daun serta bunganya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Ketahui bahwa sawi memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu sawi putih dan sawi hijau. Kedua sawi ini sama-sama punya kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain itu, tanaman ini pun mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi dapat hidup di dataran tinggi, dataran rendah, dan dapat ditanam pada kondisi kering. Area yang dibutuhkan untuk menanam sawi pun tidak terlalu luas. Oleh karenanya, cara menanam sawi cenderung mudah dan praktis.

            Ada beberapa tahap yang perlu kita ikuti untuk dapat menanam sayuran satu ini:

  1. Tentukan Lokasi Penanaman Sawi

            Pertama-tama, kita  harus menentukan lokasi penanaman sawi yang memiliki jenis tanah yang bagus. Pada proses pembibitan, beri bibit pelindung agar ia tidak terkena pancaran sinar matahari langsung. Pada masa pertumbuhan, sawi dapat mendapatkan sinar matahari selama 10-13 jam sehari. Rekomendasi suhu udara untuk proses menanam sawi adalah 15-32 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 80-90%. Artinya, tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, tetapi tidak tergenang air. Usahakan tanah pada lokasi penanaman punya tingkat pH netral, yakni di angka 6-6,5. Apabila tidak memiliki lahan yang cukup, proses penanaman sawi bisa dilakukan di media lain seperti pot atau polybag. Hal ini bisa membantu dalam menghemat lahan. Olah Lahan yang Digunakan untuk Menanam Sawi Setelah menentukan lokasi penanaman, saatnya olah lahan yang telah dipilih dengan tahapan sebagai berikut:

        2. Gemburkan tanah dengan alat pertanian apapun.

            Saat proses penggemburan, tambahkan pupuk kandang dan aduk hingga tercampur rata. Diamkan tanah selama dua bulan sebelum ditanami sawi. Tambahkan kapur pertanian apabila tingkat keasaman tanah tinggi. Setelah ditambahkan kapur, diamkan tanah selama dua minggu sebelum ditanami sawi. Terakhir, buat gundukan tanah dan beri lubang untuk dijadikan media tanam.

       3. Pilih Bibit Sawi

            Kemudian, pilih bibit sawi yang bagus dan unggul. Setiap hektar lahan dapat ditanami 750 gram bibit sawi. Berikut adalah ciri-ciri bibit sawi yang baik. Bentuknya bulat seperti bola berukuran kecil Kulit dan bibit berwarna coklat. Teksturnya agak keras. Permukaan luar bibit licin serta mengkilap. Jangan pilih bibit yang tidak tenggelam saat direndam ke dalam air, karena ia bisa menghasilkan sawi yang tidak maksimal Jika bibit diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus berumur paling tidak 70 hari.

       4. Semai Bibit Sawi.

            Lakukan proses penyemaian. Tahapan ini bisa dilakukan dengan mengisi polybag dengan 5-10 benih sawi. Siram ia setiap dua kali sehari hingga bertunas. Agar proses tunas dapat berjalan lebih cepat, simpan benih yang akan disemai di tempat sejuk dengan tidak terkena sinar matahari terlalu sering. Pastikan air yang diperoleh benih cukup untuk menjaga kelembapannya. Jika tunas sawi sudah tumbuh, biarkan ia selama sepuluh hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Berikut adalah langkah pemindahannya Siapkan tanah, sekam, serta pupuk kandang. Campur tanah, arang sekam, serta pupuk menggunakan perbandingan 2:1:1. Masukkan campuran itu ke dalam nampan atau polybag. Terakhir, masukkan bibit ke dalam media tanam yang telah disiapkan.

      5. Tanam Sawi

            Terakhir, setelah tunas tanaman sawi muncul, lakukan tahap selanjutnya dengan mulai menanam. Tanam sawi pada gundukan tanah yang sudah Sobat Pintar buat. Sebaiknya, pupuk tidak diberikan secara berlebihan. Hal ini berguna agar sawi dapat tumbuh dengan maksimal.

Itulah kelima cara menanam sawi yang baik dan benar. Tidaklah berlebihan untuk menyebut sayuran satu ini sebagai sayuran yang memiliki banyak keunggulan. Selain dapat memberikan tubuh kita asupan vitamin dan mineral, sawi pun cenderung mudah untuk ditanam. Kami hanya menguraikan cara menanam sawi saja, dimana masyarakat petani  selalu mengahasilkan sawi setiap bulannya.

            Masyarakat petani desa Pandanjeng, dari tahun ke tahun selalu mempertahan cara menaman  sayur-sayuran secara bergantian, misal bulan ini penanaman sayur sawi maka bulan depan sayur kangkung, kalau bulan ini penanaman sayur kangkung maka bulan depan sayur bayam. Kalau tanahnya ditanamkan sayur yang sama setiap kali selesai panen, maka hasil yang diperoleh dari kegiatan panen tidak akan maksimal. Pertumbuhan atau perkembangan sayuran yang ditanamankan satu jenis tidak akan sempurna dalam proses pertumbuhannya. Istilah yang digunakan masyarakat adalah bahwa tanah harus istirahat di setiap kali panennya dengan bergantian dalam jenis tanamannnya.

Panen Sawi (Dokpri)
Panen Sawi (Dokpri)

Hasil Evaluasi Pelaksanaan

            Di bidang moderasi beragama di desa Pandanajeng terbilang sangat baik karena masyarakat sangat terbiasa dengan pemahaman moderat artinya mereka menghargai perbedaan dalam pemahaman agama dan tetap mejaga yang menjadi tradisi di desa mereka. Toleransi dalam beragama di masyarakat sangat baik, ini bisa kita lihat diskusi yang selalu mereka dahulukan dalam menetapkan keputusan. Hal ini tidak lain karena semboyan yang sering didengungkan oleh orang-orang NU. Acara yang membahas masalah keagaman masyarkat terkini disebut dengan acara "Bahtsul Masa'il" yang diadakan setiap satu bulan sekali.

            Di bidang pertanian masyarakat desa Pandanajeng sangat berkompeten dalam menjajal pemeliharaan sayur-sayuran khusus tiga jenis sayur yaitu sayur kangkung, sayur sawi, sayur bayam. Desa Pandanajeng sangat terkenal dengan desa penghasil 3 jenis sayur tersebut, tak heran jika banyak para pembeli sayur atau pengepul rela jauh-jauh membeli sayur mereka karena tebilang stok persediaan yang ada di desa Pandanajeng yang beegitu banyak. Program yang sedangkan dicanangkan oleh kepala desa adalah desa pandanajeng yang terkenal dengan sayuran ini akan di sulap menjadi desa wisata sayur-sayuran dan perikanan. Sekitar bulan maret akan berdiri pasar terpadu untuk para petani dan penambak untuk menjual hasil usaha mereka di pasar tersebut. Pasar tersebut akan berdiri di dusun Pandaan desa Pandanajeng. Diharapakan pasar ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan  etos kerja yang jauh lebih baik lagi agar produktivitas warga semakin meningkat.

4. SIMPULAN

            Desa Pandanajeng merupakan desa yang sangat memegang tinggi dalam toleransi beragama. Merangkul semua masyarakatnya untuk aktif dalam acara keagamaan dengan daya peminat masyarakat yang sangat antusias dalam melaksakan kegiatan. Para tokoh agamanya yang dekat dengan masyarakat menjadi hal yang sangat luar biasa untuk bisa menajadikan agama sebagai pemersatu masyarakat bukan pemecah bela masyarakat. Sikap gotong royong selalu ditunjukan oleh setiap individu ketika tetangganya membutuhkan tenaga untuk menyukseskan acara hajatan mereka. Di skala pembersihan menyeluruh atau kerja bakti semua masyarakat, baik pejabat desa atau tokoh agama tetap ikut bahu-membahu dalam mengikuti kegiatan tersebut.

            Perekonomian masyarakat desa Pandanjeng terbilang sangat makmur, ini bisa kita lihat bagaimana lahan yang menjadi sumber rezeki tetap dijaga dan dipelihara keberadaannya,  sehingga tingkat pengangguran juga sangat kecil. Bagi para warga yang tidak mahir dalam masalah pertanian, warga bisa bekerja sebagai penambak ikan, peternak ayam betelur dan ternak sapi. dari bangunan rumah warga pada umumnya semua sudah modern dan sangat layak huni. Ada pengakuan salah satu warga baha desa Pandanajeng hidup warganya makmur dengan hasil usaha yang telah mereka tekuni dari nenek moyang mereka.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

            capan terimakasih kami ucapakan kepada kepala desa Pandanajeng bapak Edi dan perangkat desa Pandanajeng, kepada tokoh masyarakat, masyarakat desa Pandanajeng dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pak Pakhris. Yang begitu luar biasa dalam membantu kami untuk menyukseskan KKM kami disa desa Pandanajeng. Banyak pengalaman yang kami peroleh, banyak cerita yang kami ceritakan kepada orang lain yang membutuhkan informasi tentang desa Pandanajeng. Semoga silaturahmi yang terjalin selama 1 bulan akan tetap terjaga sampai kapanpun nantinya.

DPL Pak Pakhris/Dokumentasi pribadi
DPL Pak Pakhris/Dokumentasi pribadi
Abah TPQ al-Lathifiyah /Dokumentasi pribadi
Abah TPQ al-Lathifiyah /Dokumentasi pribadi

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Irawan Syahputra, Annisa Unafti, Dewi Putri Syarifah, Mulkan Habibi. 2021. KULIAH KERJA NYATA             KELOMPOK 6 TIM 4               PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PEMOTONGAN HEWAN KURBAN             DIMASJID AN-NI'MAH PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN. Seminar Nasional Pengabdian             Masyarakat LPPM UMJ.

 

Observasi langsung di desa Pandanajeng pada tanggal 27 Desember 2021 sampai 27 Januari 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun