Mohon tunggu...
Hans
Hans Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ilmu Pengetahuan

Anak Rantau yang sedang mempersiapkan masa depan cerah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKM Penerapan Moderasi Beragaman dan Penanaman Sayur-Sayuran di Desa Pandanajeng

3 Februari 2022   10:24 Diperbarui: 3 Februari 2022   10:46 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyambutan Tahun Baru 2022 (Dokpri)

Sayur Sawi;

            Sawi adalah salah satu sayuran populer yang banyak digemari oleh masyarakat. Sayuran satu ini berasal dari marga Brassica yang daun serta bunganya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Ketahui bahwa sawi memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu sawi putih dan sawi hijau. Kedua sawi ini sama-sama punya kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain itu, tanaman ini pun mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi dapat hidup di dataran tinggi, dataran rendah, dan dapat ditanam pada kondisi kering. Area yang dibutuhkan untuk menanam sawi pun tidak terlalu luas. Oleh karenanya, cara menanam sawi cenderung mudah dan praktis.

            Ada beberapa tahap yang perlu kita ikuti untuk dapat menanam sayuran satu ini:

  1. Tentukan Lokasi Penanaman Sawi

            Pertama-tama, kita  harus menentukan lokasi penanaman sawi yang memiliki jenis tanah yang bagus. Pada proses pembibitan, beri bibit pelindung agar ia tidak terkena pancaran sinar matahari langsung. Pada masa pertumbuhan, sawi dapat mendapatkan sinar matahari selama 10-13 jam sehari. Rekomendasi suhu udara untuk proses menanam sawi adalah 15-32 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 80-90%. Artinya, tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, tetapi tidak tergenang air. Usahakan tanah pada lokasi penanaman punya tingkat pH netral, yakni di angka 6-6,5. Apabila tidak memiliki lahan yang cukup, proses penanaman sawi bisa dilakukan di media lain seperti pot atau polybag. Hal ini bisa membantu dalam menghemat lahan. Olah Lahan yang Digunakan untuk Menanam Sawi Setelah menentukan lokasi penanaman, saatnya olah lahan yang telah dipilih dengan tahapan sebagai berikut:

        2. Gemburkan tanah dengan alat pertanian apapun.

            Saat proses penggemburan, tambahkan pupuk kandang dan aduk hingga tercampur rata. Diamkan tanah selama dua bulan sebelum ditanami sawi. Tambahkan kapur pertanian apabila tingkat keasaman tanah tinggi. Setelah ditambahkan kapur, diamkan tanah selama dua minggu sebelum ditanami sawi. Terakhir, buat gundukan tanah dan beri lubang untuk dijadikan media tanam.

       3. Pilih Bibit Sawi

            Kemudian, pilih bibit sawi yang bagus dan unggul. Setiap hektar lahan dapat ditanami 750 gram bibit sawi. Berikut adalah ciri-ciri bibit sawi yang baik. Bentuknya bulat seperti bola berukuran kecil Kulit dan bibit berwarna coklat. Teksturnya agak keras. Permukaan luar bibit licin serta mengkilap. Jangan pilih bibit yang tidak tenggelam saat direndam ke dalam air, karena ia bisa menghasilkan sawi yang tidak maksimal Jika bibit diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus berumur paling tidak 70 hari.

       4. Semai Bibit Sawi.

            Lakukan proses penyemaian. Tahapan ini bisa dilakukan dengan mengisi polybag dengan 5-10 benih sawi. Siram ia setiap dua kali sehari hingga bertunas. Agar proses tunas dapat berjalan lebih cepat, simpan benih yang akan disemai di tempat sejuk dengan tidak terkena sinar matahari terlalu sering. Pastikan air yang diperoleh benih cukup untuk menjaga kelembapannya. Jika tunas sawi sudah tumbuh, biarkan ia selama sepuluh hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Berikut adalah langkah pemindahannya Siapkan tanah, sekam, serta pupuk kandang. Campur tanah, arang sekam, serta pupuk menggunakan perbandingan 2:1:1. Masukkan campuran itu ke dalam nampan atau polybag. Terakhir, masukkan bibit ke dalam media tanam yang telah disiapkan.

      5. Tanam Sawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun