Mohon tunggu...
Hans
Hans Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ilmu Pengetahuan

Anak Rantau yang sedang mempersiapkan masa depan cerah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKM Penerapan Moderasi Beragaman dan Penanaman Sayur-Sayuran di Desa Pandanajeng

3 Februari 2022   10:24 Diperbarui: 3 Februari 2022   10:46 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moderasi Beragama

            Pada tanggal 28 desember, paginya kami melaksanakan pembukaan KKM bersama kepala desa di balai desa Pandanajeng. Saati itu, pembukaan dilakukan dengan secara hikmat. Kepala desa menyampaikan pesan-pesannya untuk kami sebagai bekal untuk melaksanakan program kerja (Proker). Beliau menyampaikan bahwa di desa Pandanajeng banyak kegiatan agama diantaranya yasinan bapak-bapak, yasinan ibu-ibu, membaca surat waqi'ah bersama-sama, membaca solawat dan lain-lain. Beliau berharap kami bisa mengikuti kegiatan itu semua agar ada kedekatan antara kami yang KKM dengan warga lokal.

            Pada malam harinya, dibantu dengan teman KKM yang berasal dari desa tersebut mengajak kami untuk sowan atau bertamu ke toko agama yang ada di desa pandanajeng. Pertama kami sowan ke rumah ustadz hadikul, Ustadz Hamid, Ustadz Ngaturi dan Abah. Kami menyampaikan bahwa kami ingin berbagi ilmu yang kami dapatkan selama ini kepada murid-murid beliau. Ustadz-ustadz di atas merupakan pemilik taman pendidikan al-qur'an (TPQ) yang berada di desa Pandanajeng.

            Kami mengajarkan ilmu cara baca al-qur'an dimulai tingkat yang bawah sampai pada tingkat hafalan. Diantara kami juga, kami mengajarkan adik-adik madrasah diniyah (Madin). Di sini kami mengajarkan cara membaca kitab dan menjelaskan isi dari kitab tersebut. Dimulai dari materi sederhana, seperti bersuci dan solat.

            Pada malam jum'at pertama kami tinggal disana, kami ikut acara keagamaan seperti yang disampaikan oleh kepala desa pada pembukaan KKM. Acara yang kami ikuti adalah yasinan bapak-bapak di rumah pak Sunarso. Sambutan hangat dari warga, dengan memberikan kami kesempatan berkenalan di tengah masyarakat yang kebanyakan dari mereka bekerja di sawah.  Artinya mereka akan jarang sekali di rumah tatkala matahari menyinari bumi di waktu siang hari. Kami berkenalan dan menyatakan bahwa kami siap membantu warga di sana, baik itu masalah keagamaan dan lain sebagainya.

            Pada waktu minggu malam, biasanya warga melakukan rutinitas pembacaan burdah yang dipimpin oleh ustadz Hadikul, yang tempat acara selalu digilirkan pada masing-masing rumah warga jama'ah yang ikut acara tersebut. Pada waktu itu, kami ikut di tempat tanah yang di atasnya ada semen yang sudah seperti lantai di mana banguanan itu akan dijadikan tempat berkumpulnya pemuda-pemudi hadroh Arjussalamah. Kami membaca burdahan mengikuti seperti yang dibacakan oleh ustadz Hadikul dan santrinya. Karena ini pengalaman pertama, saya memperhatikan bahwa bacaan ini seperti bacaan solawat pada umumnya. Dimulai dari irama dan bacaan yang begitu indah dengan suara yang khas dari ustadz Hadikul dan para santrinya, sehingga semangatlah kami mengikuti acaranya. Jujur acara burdahan ini menjadi kali pertama dalam hidup saya. saya pikir acara burdahan itu hanya boleh dilakukan dengan ada orang yang menari di tengah jama'ah. Tapi pembacaan burdahan boleh dilakukan walaupun tidak ada yang menari. Hanya cukup dengan membaca bersama-sama dengan khusuk itupun sudah cukup.

            Pada malam penyambutan tahun baru, kami pada siang harinya ikut membantu persiapan acara. Mulai dari bersih-bersih panggung, menghias panggung. Adapun yang teman-teman perempuan KKM lebih difokus untuk membantu ibu-ibu di dapur untuk konsumi semua jama'ah yang hadir. Pada saat acara tersebut dimulai, semua orang di desa Pandanajeng hadir hampir semuanya. Mereka memenuhi tempat tikar yang kami sediahkan serta kami bersihkan sebelumnya. Betapa terkejutnya benar-benar ramai yang datang pada acara tersebut paggung yang begitu megah dan sound sistem yang begitu bagus menghiasi acara yang ramai tersebut. Adapun ustad yang mengisi acara tersebut berasal dari pengurus NU dari kota malang. Beliau menyampaikan betapa beruntungnya kita yang malam ini, menyambut tahun baru tidak seperti porang-orang yang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Kami juga meikmati lantunan solawat yang dibacakan oleh pemuda-pemudi tim Hadroh Arjussalamah. Irama suara vokal dan suara terbangan hadroh serta bazz yang begitu elegan mengiringi pembaca solawat.

Penyambutan Tahun Baru 2022 (Dokpri)
Penyambutan Tahun Baru 2022 (Dokpri)

            Selama satu bulan kami KKM di desa Pandajeng, ada tiga kabar duka yang kami dengarkan dari masjid. Mereka yang meninggal sudah berusia lanjut, di atas 60 tahun. Hampir kami setiap malam diundang untuk mendoakan almarhum. Adat warga di sini adalah membaca surat yasin yang dilanjutkan dengan pembacaan tahlil secara bersama. Setiap acara selalu dihadiri warga dengan penuh rasa kekeluargaan. Yang paling menarik juga, walaupun keluarga yang berduka dalam keadaan sedih tetap memberikan makanan dan sajian yang mewah kepada kami yang takziyah. Kalau dalam adat sini, makanan yang kami peroleh dari tempat acara keagamaan dinamakan berkat. Enak juga sih, mendoakan orang medapat pahala dan dikasih berkat mendapatkan kenikmat tersendiri.

Penanaman Sayur-sayuran Cepat Panen

            Di desa Pandanajeng, banyak orang-orang mengenalnya desa pengahasil sayur-sayuran cepat panen. Tak ayal banyak para pengepul yang membeli sayur-sayuran di sini untuk dijual ke berbagai kota dan kabupaten di provinsi Jawa Timur, misal kota Malang dan Kota Surabaya. Sayur-sayuran utama yang dihasilkan oleh para petani ini adalah sayur sawi, sayur kangkung, dan sayur bayam. Sawah-sawah yang menjadi lahan penaman sangat luas dimana banyak di pegang oleh para juragan sayur namun masih ada dimiliki oleh masyarakat dengan skala kecil. Tiga jenis sayur tersebut sangat mendominasi lahan pertanian warga. Warga memilih menanam sayuran tersebut karena proses panen yang terbilang cepat hanya berkisar 25 hari sampai 35 hari. Perawatan 3 sayuran tersebut sangat mudah, dari mulai peleburan tanah, penyemaian bibit, perawatan masa pertumbuhan dan waktu panen sangat mudah untuk dilakukan. Berikut proses penanama sayur sawi yang sering saya ikuti kegiatannya di waktu KKM di sana bersama warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun