Mohon tunggu...
Humas Lapstrinuka
Humas Lapstrinuka Mohon Tunggu... Penulis - Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan

Official Akun Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lapas Terbuka Nusakambangan Kunjungi Kelompok Tani Desa Karanganyar, Pelajari Budidaya Bawang Merah untuk Dukung Program Ketahanan Pangan

14 November 2024   11:37 Diperbarui: 14 November 2024   11:55 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cilacap,INFO_PAS -- Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Nusakambangan melaksanakan kegiatan studi tiru terkait pertanian bawang merah di Dusun Karanganyar, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Nusakambangan untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.Rabu (13/11).

Studi tiru ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk ketua kelompok petani bawang merah Desa Karanganyar,Kabupaten Cilacap , Jajaran Lapas Terbuka Nusakambangan, serta didampingi Kabid Pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi dan inovasi dalam budidaya bawang merah yang dapat diadopsi oleh para narapidana sebagai bagian dari program revitalisasi pemasyarakatan.

Kepala Lapas Terbuka Nusakambangan, Marsito, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Lapstrinuka untuk membekali para narapidana dengan keterampilan praktis di bidang pertanian, yang diharapkan dapat mereka terapkan setelah kembali ke masyarakat. Selain itu, program ini juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional.

Humas Lapstrinuka
Humas Lapstrinuka

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan keterampilan kepada para narapidana mengenai budidaya bawang merah yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional," ungkap Agus.

Di Dusun Karanganyar, para petani bawang merah telah mengembangkan teknik pertanian yang efisien dan ramah lingkungan. Para petani di sana juga berhasil menciptakan model pertanian bawang merah yang dapat dipadukan dengan sistem pertanian berkelanjutan. Ini menjadi contoh yang baik bagi narapidana Lapas Nusakambangan untuk mempelajari praktik pertanian yang produktif dan berwawasan lingkungan.

Diharapkan narapidana dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya ketahanan pangan, serta bagaimana sektor pertanian dapat menjadi pendorong ekonomi yang berkelanjutan.Kegiatan studi tiru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan program-program pertanian yang dapat memberdayakan masyarakat dan narapidana secara bersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun