Banda Naira, INFO_PAS - Dalam upaya mendukung penuh Asta Cita Presiden Republik Indonesia, salah satunya terkait program ketahanan pangan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira turut berperan aktif dalam menggerakan dan melaksanakan ketahanan pangan melalui kegiatan pembersihan dan perawatan tanaman sayuran yang dilakukan di kebun Lapas, Jumat (31/01).
Kegiatan ini turut mendapat pendampingan dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1502-01/Banda. Ia berpesan kepada warga binaan agar selalu melakukan perawatan tanaman secara rutin dengan membersihkan lahan dari rumput liar yang dapat menggangu tumbuh kembangnya tanaman, sehingga dimasa panen nantinya dapat membuahkan hasil yang memuaskan.
"Tidak hanya melakukan pendampingan, kita mengajurkan untuk melakukan penyemprotan hama agar tanaman tetap subur dan jauh dari serangan hama penyakit yang menghambat tumbuh kembang tanaman," ujarnya saat ditemui tim humas.
Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pembinaan Lapas Kelas III Bandanaira, Rustam Kasoor mengungkapkan bahwa upaya ini dilakukan demi menjaga kualitas tanah dan hasil kebun di Lapas Bandanaira agar nantinya dapat menghasilkan sayur-sayuran yang berkualitas baik serta mempunya nilai jual yang tinggi.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk menjaga kebersihan dan kualitas area kebun di Lapas Bandanaira agar membuatkan hasil kebun yang berkualitas baik," ungkap Rustam.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kelas III Bandanaira, Nober Hadanda mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Bandanaira dalam mendukung visi dan misi Presiden Prabowo yang juga menjadi arahan penting Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Nober Hasanda, kegiatan pembersihan dan perawatan tanaman sayuran yang dilakukan oleh warga binaan di kebun Lapas Bandanaira tidak hanya akan mendukung program ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi warga binaan yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas.
"Dengan adanya pembinaan yang berbasis produktivitas, warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga memperoleh keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak setelah kembali ke masyarakat," ujar Nober.
Nober Hasanda menyakini program ini dapat menjadi bagian dari strategi rehabilitasi sosial yang lebih komprehensif untuk warga binaan di Lapas Kelas III Bandanaira. (Humas/LT)
