Kota Gorontalo - Hingar bingar perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 77 dan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Tahun 2022 di Lapas Kelas IIA Gorontalo Upt Kanwil Kemenkumham Gorontalo masih sangat terasa di kalangan Warga Binaan, dimana dari pagi hingga sore hari Lapas menyuguhkan atraksi sepakbola dangdut yang di ikuti sejumlah bang napi utusan dari masing-masing blok hunian, Kamis (18/08).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo Indra S. Mokoagow yang di wakili Kasim Mohungo selaku Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) mengungkapkan "disadari kehidupan sehari-hari Warga Binaan didalam Lapas tidak terlepas dari suasana kepenatan dan kejenuhan. Olehnya kami berinisiatif dan berpartisipasi menyuguhkan atraksi Sepak Bola Dangdut dengan peserta para Warga Binaan dan diiringi Music yang sengaja di hadirkan oleh pihak Lapas," ungkapnya.
Lebih lanjut Kasim menambahkan "Atraksi Sepak bola dangdut dengan peserta Warga Binaan merupakan salah satu program pembinaan yang bersifat rekreatif partisipatif dalam bentuk olahraga unik sekaligus menyuguhkan bentuk hiburan yang jarang diadakan oleh satker lainnya," bebernya.
"Kegiatan yang kami adakan ini setidaknya untuk melatih warga binaan, bagaimana cara bergaul dan hidup bermasyarakat. Selain itu, Kata Kasim, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Lapas Gorontalo untuk memotivasi warga binaannya agar lebih percaya diri dan tetap semangat mengikuti setiap program pembinaan dan bimbingan. Saya juga berharap ketika bebas, mereka ke depan bisa hidup mandiri dan tidak lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum,"Tutupya.
Di lokasi pertandingan Handi Pulumuduyo salah satu staf KPLP yang memantau dan mengamankan jalannya kegiatan menuturkan " program pembinaan bagi narapidana dalam bentuk rekreasi ini memiliki sisi perbedaan dan keunikan dari olah raga tersebut, dibanding sepak bola pada umumnya, menyita antusiasme dan luapan euforia warga binaan. Kita bisa lihat, dalam permainan sepak bola ini masing-masing pemain yang bertanding, mengenakan pakaian daster dengan warna dan corak yang berbeda. Begitu pula dengan aturan mainnya meskipun belum mencetak gol, atau terjadi pelanggaran, penyelenggara langsung memutarkan musik bergenre dangdut, dan para pemain pun secara spontan dan serentak mulai bergoyang sambil mengikuti alunan musik khas dangdut tersebut," jelasnya.
(Humas Lapas Gorontalo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H