Kemenkumham Gorontalo menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan mental spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini Lapas Gorontalo bersama Badan Tak'mirul Masjid At-Taubah kembali menggelar Program Pembinaan Mental Spiritual Pelatihan (Riyadhah) bagi Imam dan Khatib dengan peserta adalah para warga binaan.
Kota Gorontalo -Bukan kali pertama Lapas Kelas IIA Gorontalo KanwilDengan menghadirkan Ustadz Robiyanto Ibrahim, S.Th.I. sebagai instruktur / narasumber, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kasi Binadik Kasdin Lato,SH. dan di ikuti oleh 95 orang peserta dari warga binaan yang bertempat diPondopo Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Gorontalo, Jumat (27/05/2022).
Dalam pengantarnya Kasdin Lato menyampaikan bahwa " Kegiatan pembinaan mental spiritual dalam bentuk Riyadhah/latihan Imam dan Khatib bagi warga binaan di gelar untuk membentuk karakter dan sikap pemimpin yang memiliki tanggung jawab dan berjiwa ahlaqul qarimah. Selain itu kegiatan ini digelar untuk melahirkan bibit-bibit baru imam dan khatib yang sesuai dengan standar persyaratan dan sesuai dengan tuntutan Rosullullah SAW." Ungkapnya
Kasdin juga menambahkan bahwa "harapannya kegiatan ini tidak hanya tuntas pada hari ini saja. Setelah peserta menerima materi secara teoritis dari narasumber, kiranya dilakukan test praktik bagi peserta pada besok harinya yang dibimbing oleh narasumber lokal, sehingga dapat dikerucutkan warga binaan yang benar-benar memiliki kemampuan untuk menjadi imam dan khotib dalam setiap pelaksanaan shalat fardhu"lanjutnya.
Selanjutnya dalam pemaparan materinya Ustadz Robiyanto Ibrahim membagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama mengulas tentang materi Khutbah terkait tentang Rukun, syarat dan adab-adabnya, kemudian lanjut kesesi kedua tentang hukum seputar Imam shalat dan syarat-syaratnya. Dalam uraiannya selain menyampaikan tentang hukum dan syarat menjadi Imam dan khatib menurut ilmu fiqih beliau juga menyampaikan bahwa petugas Khatib dan Imam yang ditunjuk kiranya merupakan panutan bagi jamaahnya. olehnya hiasilah diri dengan amal-amal shaleh dan akhlak yang mulia dalam kehidupan sosial. Apalagi sebagai seorang imam yang fungsinya adalah untuk memimpin shalat dan memakmurkan masjid, demikian pula dengan pengurus dan petugas lainnya harus saling bersinergi satu sama lainnya. Karena, jika imam dan khatib tidak aktif dalam bertugas maka jamaah terhambat dalam menjalankan ibadah dan dakwahnya." Ungkap sang narsumber.
Ditempat terpisah Fery Utiarahman selaku Ketua Umum Tak'mirul Masjid At-Taubah Lapas Gorontalo menyampaikan "ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Gorontalo yang telah memfasilitasi berjalannya kegiatan ini. Begitu pula kepada Narasumber yang memberikan pencerahan dan bekal ilmu bagi warga binaan yang memperdalam kajian ilmu imam dam khotib. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan menjadi langkah yang strategis untuk melahirkan regenerasi imam dan khatib bagi warga binaan kedepan khususnya di Masjid At-Taubah Lapas Gorontalo dan sekaligus menjadi bekal ilmu bagi warga binaan ketika kelak bebas nanti. Insya Allah besok hari (Red :sabtu) akan digelar kegiatan praktikumnya yang dipandu oleh imam dan khotib Masjid At-Taubah dan koordinator bidang Dakwah "Pungkasnya.
(Humas Lapas Gorontalo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H