Bulukumba - Produksi Batu Bata Merah yang dilakukan oleh Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bulukumba semakin  meningkat, hal tersebut seiring dengan cuaca panas ekstrem yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia khususnya daerah sulawesi selatan.
Panas terik matahari yang tidak seperti musim biasanya dimanfaatkan oleh Warga Binaan pekerja batu bata merah untuk menambah produksi.
Firman, salah satu warga binaan pekerja batu bata mengungkapkan bahwa di musim kemarau ini produksi batu bata dapat meningkat hingga tiga kali lipat. Pasalnya batu bata yang biasa kering dalam waktu satu minggu kini hanya butuh empat sampai lima hari.
"Cuaca panas di musim kemarau ini sangat membantu kami. Batu bata keringnya jadi lebih cepat dari biasanya," ujarnya kepada Tim Humas Lapas Bulukumba.
Di musim hujan, mereka membutuhkan lebih dari tujuh hari untuk mengeringkan batu bata merah. Namun, selama musim kemarau, mereka hanya memerlukan dua hari saja untuk memproduksi batu bata merah.
Kalapas Bulukumba, Mut Zaini mengapresiasi peningkatan produksi yang dilakukan oleh warga binaan, ia meminta kepada seksi kegiatan kerja untuk rutin aktif meninjau aktivitas produksi. "Kami meminta petugas dalam hal ini seksi kegiatan kerja sering meninjau warga binaan agar dapat mengetahui keperluan dari mereka dan segera melengkapi".
Seperti yang diketahui, pembuatan batu bata merah merupakan salah satu program unggulan Lapas Bulukumba Kanwil Kemenkumhal Sulsel dalam pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Petugas pemasyarakatan Lapas Bulukumba terus memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan sebagai bekal memperoleh pekerjaan dan penghasilan ketika telah selesai menjalankan masa pidana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H