Kendal -- Jumat (19/08) pagi  merupakan hari yang istimewa bagi jajaran Kementerian Hukum dan HAM. Tak terkecuali insan pengayoman yang mengabdi di Lapas Terbuka Kendal, setelah melalui berbagai rangkaian kegiatan, seperti beragam perlombaan, donor darah, bersih-bersih dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, puncak peringatan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) ke 77 tahun 2022 digelar melalui Upacara Bendera di halaman Lapas dan diikuti oleh ASN serta perwakilan Dharma Wanita Persatuan Lapas Terbuka Kendal.
Kalapas Terbuka Kendal yang pada kesempatan ini mengikuti Upacara Peringatan HDKD di Kanwil Kemenkumham Jateng memerintahkan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, M. Ghina Soekarna untuk bertindak sebagai Inspektur Upacara .
Membacakan amanat Menteri Hukum dan HAM, M Ghina menyampaikan "Untuk pertama kalinya Kementerian Hukum dan HAM yang kita cintai ini merayakan ulang tahun di tanggal 19 Agustus, yang semula pada tanggal 30 Oktober", tutur M. Ghina.
Perubahan tanggal diperingatinya HDKD berdasarkan hasil pengkajian, penulusuran sejarah dan bukti-bukti autentik yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih lanjut, M. Ghina menyampaikan, "Satukan hati dan teguhkan komitmen secara Bersama untuk terus berkarya bagi Negeri didasari tata nilai PASTI dan BerAKHLAK sesuai tema yang diusung tahun ini "Dengan Semangat Kebersamaan Kita Tingkatkan Kinerja Kemenkumham Semaki PASTI dan BerAKHLAK", lanjut M. Ghina.
Beberapa poin penting dalam menyikapi perkembangan dan tantangan tugas ke depan juga menjadi perhatian Menteri Hukum dan HAM, diantaranya seluruh ASN harus mampu menjaga netralitas dan tidak terjebak politisasi, menjaga Kesehatan agar produktivitas kinerja tidak terganggu dan ASN harus memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik.
Setelah pelaksanaan upacara bendera kegiatan dilanjutkan dengan doa Bersama dan pemotongan tumpeng. Mewakilii Kalapas, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegitan Kerja, Jonet Darmawan Adi memotong tumpeng serta menyerahkan potongan tumpeng yang pertama kepada ASN yang usia paling muda.
"Ini sebagai simbol yang tua mengayomi yang lebih muda dan sebagai motivasi kepada yang muda agar tetap semangat mengabdi karena pada akhirnya nanti yang muda ini pasti akan menggantikan kami", ujar Jonet. Kegiatan diakhiri dengan makan bersama untuk memperkuat rasa kebersamaan dan jiwa korsa. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H