Mohon tunggu...
Laode AbdulHamid
Laode AbdulHamid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi 21107030015

Berjuang adalah hal yang terbaik daripada harus menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ingin ke Kalimantan? Berikut Beberapa Tradisi di Kalimantan yang Wajib Kalian Tahu

29 Mei 2022   07:25 Diperbarui: 29 Mei 2022   07:38 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dan dikelilingi oleh 2 Benua dan 2 Samudera, oleh karena itu Indonesia di juluki dengan negara Maritim. Maritim sendiri dapat di definisikan sebagai negara yang dikelilingi laut atau perairan yang luas, dan negara yang dijuluki dengan negara maritim adalah negara yang memiliki laut yang lebih luas daripada daratannya. Indonesia memiliki pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua (Jayapura), dan kali ini penulis akan membahas tentang tradisi yang ada di salah satu pulau besar yang ada di Indonesia yaitu Kalimantan.

Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar ke tiga di dunia dan satu-satunya pulau yang didalamnya memiliki tiga negara yaitu ada Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Yang mana pulau ini terdiri dari 73% (tujuh puluh tiga persen) wilayah Indonesia, 26% (dua puluh enam persen) wilayah Malaysia, dan 1% (satu persen) wilayah Brunei Darusslam. 

Kalimantan di zaman Hindia Belanda dikenal dengan sebutan Borneo yang diambil dari nama kesultanan Brunei. Namun masyarakat disana tetap mengenal pulau tersebut dengan sebutan Kalimantan, salah satu pendapat mengatakan bahwa Kalimantan atau Klemantan yang berasal dari bahasa Sansekerta, 

Kalamanthana  yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar, karena vocal a pada kala dan manthana biasanya tidak disebut maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.

Jika kalian ingin bepergian ke tempat atau kampung orang tentunya kalian harus mentaati peraturan yang ada di tempat tersebut. Seperti di Kalimantan, yang memiliki beberapa larangan dan tradisi khas yang kalian harus atau wajib banget tahu sebelum bepergian ke Kalimantan. Pertama-tama penulis akan membahas tentang larangan yang harus kalian tahu apabila ingin bepergian ke Kalimantan. Lalu setelah itu beberapa tradisi yang ada di Kalimantan.


Larangan membakar terong di Kalimantan Timur

Terong adalah salah satu sayuran yang tumbuh dalam bentuk buah, terong juga merupakan salah satu santapan atau makanan favorit orang Indonesia, terong ini pula bisa dimasak dengan cara apapun, dari cara di goreng, di rebus, atau bahkan di bakar. Terong sendiri memiliki banyak jenisnya seperti terong telunjuk, terong Belanda, terong gelatik, terong Jepang, terong putih, terong kopek, terong pipit, dan terong ungu. 

Namun tahukah kalian apabila ingin berkunjung ke Kalimantan Timur kalian tidak diperbolehkan untuk membakar terong, mitosnya apabila kalian membakar terong lalu memakannya maka kalian akan terkena penyakit seperti bisulan dan penyakit tersebut tidak akan sembuh bahkan akan tumbuh besar menyerupai terong.

Larangan mengeluarkan mandau tanpa alasan

Suku khas Kalimantan adalah suku Dayak yang merupakan suku yang paling ditakuti di Indonesi dan suku Dayak ini mempunyai senjata khas yaitu Mandau, Mandau sendiri merupakan senjata khas suku Dayak yang menyerupai seperti parang, bahkan penduduk setempat meyakini bahwa Mandau ini merupakan senjata keramat yang tidak boleh dikeluarkan di sembarang tempat. Apabila kalian ingin melihat atau menyentuh senjata Mandau kalian harus berhati-hati dan alangkah lebih baiknya jika kalian di temani oleh penduduk asli yang sudah berpengalaman. 

Di Kalimantan sendiri Mandau mempunyai aturan yaitu tidak boleh dibuka secara keseluruhan atau dikeluarkan semua bagiannya dari sarung, harus ada alasan khusus apabila senjata Mandau ini ingin dikeluarkan dari sarungnya. Masyarakat setempat sangat menghormati senjata Mandau tersebut jadi kita juga harus menghormati tradisi yang ada disana.


Tradisi Kepuhunan orang Kalimantan

Kalimantan mempunyai banyak tradisi salah satunya yaitu kepuhunan, kepuhunan tersebut merupakan tradisi yang mana apabila ada orang yang menawarkan makanannya dengan suka rela dan kita langsung menolaknya maka kita akan kepuhunan. Lalu alangkah lebih baiknya jika di tawarin makanan paling tidak kita harus mencicipinya walaupun sedikit. Namun jika ingin mencicipi makanan tersebut jangan lupa  membaca Bismillahhirrahmanirrahim terlebih dahulu, dan jika kalian langsung menolak makanan tersebut maka orang-orang sana akan bilang pada kalian nanti kepuhunan. Arti lain dari kepuhunan yaitu ketika kita sangat menginginkan sesuatu seperti suatu barang namun kita tidak bisa memilikinya maka orang-orang sana percaya bahwa kita kepuhunan.


Tradisi "berelaan" orang Kalimantan Selatan

Salah satu tradisi yang harus kalian tahu ketika ingin ke Kalimantan yaitu tradisi "berelaan" yang mana tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Kalimantan Selatan apabila selesai bermain atau bertemu. 

Berelaan sendiri memiliki makna yaitu minta rela, maksudnya segala sesuatu yang kita lakukan selama berteman maka mohon dimaafkan apabila ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dan oramg-orang Banjarmasin mempersingkat kata kata tersebut dengan sebutan "berelaan". 

Di dalam kata berelaan sendiri mempunyai dua makna yaitu minta maaf dan terimakasih. Berelaan apabila bermakna minta maaf disaat berteman atau bercanda kita ada menyinggung perasaan orang lain namun kita tidak sadar bahwa apa yang dilakukan itu salah atau menyinggung perasaan orang, oleh karena itu orang-orang Banjar seringkali bilang berelaan apabila sehabis main. 

Berelaan apabila bermakna terimakasih yaitu disaat berteman kita sering kali patungan apabila membeli sesuatu entah itu barang ataupun makanan, dalam hal ini biasanya ada salah satu orang yang membayar semuanya untuk di talangi lalu teman-teman yang lain akan bayar ke orang yang menalanginya tersebut, namun terkadang ada salah satu momen ketika orang yang menalangi ini secara sukarela mentraktir temannya dan ketika ingin pulang maka kata berelaan tersebut akan diucapkan untuk mengutarakan rasa terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun