Variasi makanan dalam tradisi baca-baca biasanya ada ayam kampung, lapat (lapa-lapa), pisang, pisang goreng, cucur, ikan bakar, telur goreng, dan telur rebus.Â
Dalam hidangan baca-baca, ada yang namanya lapat atau biasa orang Raha menyebutnya lapa-lapa.
Lapa-lapa ini merupakan salah satu makanan khas yang ada di Sulawesi Tenggara. Lapa-lapa ini terbuat dari beras ketan merah dan beras ketan hitam.
Cara pembuatannya, pertama-tama kalian harus menyiapkan beras merah dan beras ketan hitam, daun pohon kelapa yang harus di potong tipis batang kayu yang ada di daunnya, lalu tali rapia untuk mengikat lapa-lapanya.
Setelah kalian menyiapkan bahan-bahanya, lalu kalian bisa mulai memasak beras ketan hitam dan beras merahnya terlebih dahulu.
Masaknya langsung dicampurkan dan cara masaknya seperti biasa kita masak nasi, namun alangkah baiknya jika kalian masak nasinya dengan cara direbus dan kukus, sehingga enak apabila sudah setengah masak maka langsung diangkat.Â
Setelah nasinya masak setengah matang, kemudian matikan kompor dan dinginkan, lalu siapkan daun kelapa yang sudah di potong tipis batangnya, dan lipat menjadi bentuk persegi panjang.Â
Lalu setelah beras merah dan beras ketan hitamnya sudah dingin, maka saatnya memasukkan nasinya ke dalam daun kelapa yang sudah dilipat tadi.
Kalian harus mengisi dengan hati-hati setelah daunnya terisi, maka diikat melalui tali rapia agar nanti jika direbus nasinya tidak akan berhamburan ke dalam panci. Usahakan ikatan tali rapianya rapat sehingga nasinya tidak akan berhamburan.Â
Setelah semua nasi telah diisi ke daun kelapa dan diikat, maka lapat tersebut direbus kembali hingga mateng. Dan apabila dirasa sudah masak, maka lapat atau lapa-lapa pun siap dimakan.
Makanan khas Sulawesi Tenggara ini sangat bagus buat pengganti nasi. Lapa-lapa ini juga cocok bagi orang yang ingin diet atau menurunkan berat badan.