Nah, itulah beberapa kota yang menjadi kota penghasil udang terbesar di Indonesia, setelah membahas jenis udang dan kota penghasil udang terbesar di Indonesia, penulis akan membahas cara membuat terasi khas Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Tahu nggak sih ternyata terasi khas Lombok Timur ini sudah sangat terkenal loh, terasi ini sudah di produksi di beberapa daerah seperti bagian pesisir utara pulau jawa bahkan sampai ke Sulawesi Selatan.
Cara Mengolah Terasi Khas Lombok Timur
Cara mengolah terasi ini yaitu pertama-tama kumpulkan udang rebon kecil dan campurkan dengan udang rebon yang kasar setelah itu udangnya di aduk-aduk ini bertujuan agar bisa menghasilkan terasi yang berkualitas dan tahap ini dinamakan pencampuran. Setelah semua udang telah tercampur rata maka udang tersebut dibagi menjadi bebarapa bagian untuk diberikan pewarna makanan sesuai takarannya masing-masing, proses ini bertujuan agar warna terasi tersebut strong dan banyak disukai oleh orang-orang.Â
Setelah itu bahan utama tadi di campurkan dengan bahan kedua yaitu terasi basah yang mana terasi basah tersebut sudah di potong-potong sehingga mudah untuk dicampur, jika diamati proses ini merupakan penggabungan antara terasi kering dengan terasi basah.Â
Selanjutnya adonan tadi di masukkan kedalam mesin pengepressan yang mana dalam tahap pengepressan pertama ini membuat udang rebon kering dan terasi basahnya tercampur rata, hasil pengepressan langsung di potong dengan ukuran tertentu, setelah itu adonan terasi tersebut di bentuk menjadi sebesar jempol kaki orang dewasa di atas anyaman bambu.
Masuk kedalam tahap pengeringan, adonan terasi yang sudah di bentuk diatas anyaman bambu tadi di keringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, dan apabila sedang musim hujan maka adonannya cukup disimpan di dalam ruangan akan tetapi proses pengeringan tersebut memakan waktu yang lama.Â
Adonan tersebut akan kering  bila dijemur diluar memakan waktu sekitar satu hari namun apabila dijemur didalam ruangan bisa memakan waktu sekitar tiga hari.Â
Jika bahan sudah kering maka adonan tersebut dicetak menjadi batangan lalu di masukkan ke dalam oven agar proses pengeringannya berjalan dengan maximal, batangan terasi tersebut di taruh diatas wadah yang terbuat dari aluminium, proses peng ovenan ini biasanya memakan waktu dari seperempat hingga setengah jam.Â
Batangan yang telah di oven langsung dikemas, dan uniknya pengemasan terasi Lombok Timur ini dikemas dengan menarik, ini dimaksudkan agar olahan terasi tidak lagi dianggap sebelah mata.Â
Banyak yang beranggapan terasi diolah dengan cara yang kurang bersih padahal terasi sendiri mengandung kadar protein dan sumber zat besi yang sangat tinggi. Dengan pengemasan yang modern ini membuat terasi menjadi tahan lama dan biasanya terasi ini memiliki masa kadaluarsa hingga satu tahun lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H