Mohon tunggu...
LAODE. M. JUNAIM
LAODE. M. JUNAIM Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Desa/Jurnalis MoJo Indonesia/Pengurus Relawan Pegiat Desa Nusantara (RPDN)

Menulis dan terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stunting : masalah Gizi yang Mengancam Masa Depan Bangsa @KompasianaDESA

26 Januari 2025   19:29 Diperbarui: 26 Januari 2025   19:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Strategi Menuju Indonesia Bebas Stunting

Untuk mewujudkan target nasional menurunkan angka stunting hingga 14% pada 2024, diperlukan langkah-langkah strategis yang lebih efektif dan terfokus. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diambil:
1.Pengelolaan Anggaran yang Transparan dan Akuntabel
Pemerintah daerah harus memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan untuk program stunting digunakan secara transparan dan tepat sasaran. Pengawasan dari masyarakat dan lembaga terkait harus ditingkatkan untuk mencegah penyalahgunaan anggaran.

2.Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Fasilitas puskesmas, terutama di daerah pelosok, harus ditingkatkan baik dari segi infrastruktur, tenaga medis, maupun layanan gizi. Hal ini akan membantu memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

3.Edukasi dan Penyadaran Masyarakat
Program sosialisasi tentang bahaya stunting dan pentingnya pola makan sehat harus digencarkan, terutama di daerah-daerah dengan prevalensi stunting tinggi. Edukasi ini dapat dilakukan melalui kader posyandu, penyuluhan kesehatan, dan kampanye berbasis komunitas.

4.Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi
Pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur dasar seperti penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi. Akses terhadap air bersih akan membantu mencegah penyakit yang memengaruhi penyerapan gizi pada anak-anak.

5.Kolaborasi Antarsektor
Penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor pendidikan, sosial, dan infrastruktur. Misalnya, program pemberian beasiswa kepada keluarga kurang mampu dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

6.Pemantauan dan Evaluasi Berkala
Pemerintah pusat perlu melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap program-program stunting di daerah. Daerah yang menunjukkan progres signifikan harus mendapatkan penghargaan, sementara daerah yang tidak serius harus diberi sanksi.

Harapan: Indonesia Zero Stunting

Indonesia memiliki mimpi besar untuk menjadi negara bebas stunting. Harapan ini bukanlah sesuatu yang mustahil jika semua pihak bekerja sama dengan sungguh-sungguh. Angka stunting yang tinggi harus menjadi motivasi untuk mempercepat langkah menuju perubahan.

Jika stunting tidak segera ditangani, Indonesia berisiko menjadi "lumbung stunting," dengan generasi yang kurang produktif dan daya saing yang lemah. Sebaliknya, jika angka stunting berhasil ditekan hingga nol, Indonesia akan memiliki generasi yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di kancah global.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun