Mohon tunggu...
Lany Hardila
Lany Hardila Mohon Tunggu... Guru - Seorang anak perempuan, istri, guru dan akan menjadi ibu.

Semangat menjadi penulis! Semangat menjadi guru inspiratif! Semangat menjadi orang yang bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Polemik Pembelajaran Daring dan Tuntutan Kreativitas

6 Oktober 2020   01:00 Diperbarui: 6 Oktober 2020   01:08 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah kurang lebih 7 bulan lamanya rakyat Indonesia khususnya merasakan dan menjalani kehidupan yang diiringi dengan pandemi covid-19. Berbagai polemik mulai dari suka tentu duka dirasakan, baik itu dari segi kesehatan terutama, ekonomi, pendidikan, sosial dan hal-hal lain berubah disaat pandemi sekarang. Jujur saja, Dalam kondisi pandemi ini tentu ada hal positif yang saya pribadi rasakan (ingat ya saya pribadi, jadi dimohon jangan ada ujaran kebencian menanggapi ini). Pertama, sebulan sebelum pandemi saya dinyatakan hamil kedua anak pertama, ya karena kehamilan sebelumnya tidak bertahan lama, dan tentu ini menjadi kehamilan yang diharapkan, dijaga ekstra hati-hati. Dalam kondisi pandemi ini, tempat mengajar saya dan tentunya hampir rata di seluruh Indonesia memutuskan bekerja dari rumah atau istilah asingnya work from home. Ini menjadi kabar gembira untuk saya pribadi karena mengalami morning sickness yang lumayan parah bahkan tidak hanya diwaktu pagi, tetapi juga berlangsung sepanjang waktu dikeseharian saya. Hal ini tentu akan menyita waktu, melemahkan kesehatan saya. 

Namun, pada tulisan kali ini saya tidak berfokus pada hal kehamilan saya, tetapi mengenai pembelajaran daring yang harus dilakukan guru untuk mencapai tuntutan kurikulum pendidikan yang berlangsung. wfh menuntut guru harus berfikir keras bagaimana pembelajaran tetap berjalan dengan menggunakan fasilitas handphone, internet dan juga laptop. Saya sebagai guru yang termasuk muda di bandingkan dengan guru-guru senior tidak begitu mengalami kesulitan yang berarti, karena sebelum pandemi pun beberapa kali saya membuat rangkuman materi di blog saya, membuat kuis online di google form, dan juga online lainnya yang tidak asing bagi anak muda. Lalu, bagaimana dengan guru senior lainnya. Jujur saja, saya seringkali d video call oleh beberapa orang guru senior untuk mengajari mereka membuat pembelajaran daring, ada juga yang menyuruh saya serta merta untuk membuatkannya (ini tentu saja saya tolak) ada juga yang hanya sekedar menyuruh siswa mengerjakan lks lalu difoto dan dikirim via whatsapp. Kesannya sangat tidak siap, kewalahan dan hilang akal.

Kendala lain, siswa yang mengalami berbagai masalah seperti kesulitan ekonomi sehingga berpengaruh pada ketergantungan siswa pada kuota intenet yang terhalang, keluhan orang tua siswa di media sosial tak kalah hebohnya, mengatakan guru makan gaji buta. Jika terbawa perasaan rasanya ingin sama-sama mengeluh, tetapi pembelajaran harus tetap berlangsung, sistem luringpun terkadang dipilih. Resiko terserang viruspun selalu menjadi ancaman.

selanjutnya, kreatifitas guru dalam menyajikan materi juga mengalami kebingungan, tentu saja alasannya karena ketidaksiapan guru dalam menghadapi pandemi dalam pembelajaran. ya kalau ditimbang-timbang semua golongan dan semua orang tidak ada yang siap. Bingung ya :D

Sebenarnya banyak hal yang menjadi masalah saat pembelajaran daring, namun ini hanya segelintir yang saya temukan pada keseharian saya dan 2 tahun lamanya saya tidak menulis membuat jemari saya kaku dan ide saya jadi mandet. Mohon maaf :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun