Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Kompasiana: BKKBN Cerahkan Kaum Muda NTB

2 November 2015   14:03 Diperbarui: 2 November 2015   14:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonus Demografi sendiri adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. 

"Namun ini untuk tahun berikutnya tidak bisa kita nikmati kalau tidak ada perencanaan," Katanya.

Untuk NTB sendiri, usia pendewasaan perkawinan yang dibawah standar BKKBN masih sangat tinggi. Dia menyebut, NTB masuk urutan kedua setelah Jawa Barat untuk masalah ini.

Karena itu perlu adanya edukasi kepada para remaja. Dan kaum muda terutama para bloger diharapkan untuk turut serta mengkampanyekan 'gak enaknya' menikah di usia dini.

Sementara itu, Kepala BKKBN NTB, Virginia Anggraeni menuturkan. Permasalahan usia pernikahan dini di NTB, khususnya di Lombok terus ditekan melalui ragam cara dan program BKKBN.

Ada semacam budaya di masyarakat Suku Sasak Lombok, dimana menikah dini atau dalam istilah Sasak-nya disebut 'Merariq Kodeq' sudah melekat sejak dulu. Padahal, ujarnya, ada sebuah babad kuno masyarakat sasak yang mengatakan adanya larang untuk Merariq Kodeq.

Anggraini menambahi, kasus kawin-cerai-kawin-cerai masyarakat Sasak disebabkan karena merariq kodeq itu sendiri.

Ia sendiri sering mendengar keluhan dari pelaku nikah dini yang notabenenya yang menjadi korban adalah perempuan. "Kita miris mendengar ceritanya. Ada yang baru beberapa bulan dicerai. Hamil muda dan tua dicerai," tuturnya.

Sementara itu, mantan Duta Generasi Berencana (Genre), Ria, mengimbau para peserta dan kaum muda agar mengejar target prestasi dulu ketimbang menikah dalam usia dini. "Kita alihkan itu semua ke hal-hal yang positif. Jangan cuman bisa nge-galau," ujar alumni FKIP Universitas Mataram tersebut.

Hampir dua jam acara tersebut berlangsung. Para peserta nampak antusias. Hal itu bisa dilihat dari tanya jawab yang dilangsungkan. Walaupun satu narasumber berhalangan hadir, yakni ibu Robiatul Adawiyah, selaku anggota DPRD NTB, acara tetap berlangsung khidmat dan seru.

Selama acara Kompasiana juga memberikan doorprize kepada peserta yang nge-twit keren mengenai acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun