Mohon tunggu...
Lantip Titis Pranandito
Lantip Titis Pranandito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2020

Belajar komunikasi, suka main game, suka nonton anime, tidak takut mencoba hal baru. Salam kenal !

Selanjutnya

Tutup

Film

Yuk, Mengulik 6 Komunikasi Non Verbal dalam Film Kung Fu Hustle (2004) Sambil Nostalgia!

15 November 2021   17:50 Diperbarui: 16 November 2021   16:35 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Kung Fu Hustle. (Sumber : Imdb.com)

Apa Itu Komunikasi Non Verbal ?

Komunikasi Non Verbal. (Sumber : Neurolism.web.id)
Komunikasi Non Verbal. (Sumber : Neurolism.web.id)

Terdapat beberapa pengertian komunikasi non verbal menurut para ahli. Samovar & Porter dalam Mulyana (2017, h.343) menyatakan bahwa komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. 

Sedangkan Hardjana dalam Prameswari (2016, h. 19) mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan. Rakhmat dalam Prameswari (2016, h. 20) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut : 

  1. Pesan kinestik, yang menggunakan gerakan tubuh yang mengandung arti. Pesan kinestik dibagi lebih lanjut menjadi tiga, yaitu : (a) pesan fasial, (b) pesan gestural, dan (c) pesan postural.

  2. Pesan gestural, yang menunjukan gerak sebagai anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai makna. Pesan yang dapat disampaikan dengan gestural dibagi menjadi tiga, yaitu : (a) immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang lain,  (b) power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator, dan (c) responsiveness adalah gerakan emosional pada lingkungannya secara positif dan negatif.

  3. Pesan proksemik, yang disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. 

  4. Pesan artifaktual, yang diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik.

  5. Pesan paralinguistik, yang berhubungan dengan cara mengucap pesan verbal, karena pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda.

  6. Pesan sentuhan dan bau-bauan.

Komunikasi Non Verbal Dalam Film Kung Fu HustleKung Fu Hustle merupakan sebuah film karya Stephen Chow yang dirilis pada tahun 2014. Film ini menceritakan perjalanan Sing dan Bone, dua orang yang ingin menjadi gangster. Mereka berdua memulai perjalanannya dengan menyamar sebagai anggota “Geng Kapak”, geng terbesar yang ada di China pada saat itu. 

Pada masa kecil, Sing pernah ditawarkan buku “Jurus Tapak Buddha” oleh seorang gelandangan, dan gelandangan itu menyatakan bahwa Sing menyimpan kekuatan yang luar biasa, dan perdamaian di dunia ada di tangan Sing. Sing yang saat itu masih kecil mempercayainya dan membeli buku tersebut. 

Dulu, film ini sering ditayangkan dalam televisi Indonesia, sehingga Saya mengajak pembaca mengambil ilmu sekaligus bernostalgia dalam pembahasan artikel ini. Berikut adalah komunikasi non verbal yang terdapat dalam film Kung Fu Hustle, diantarannya :  

1. Pada scene menit 11.43, Ibu Kost menanyakan apa yang Bapak Kost lakukan di depan kamar mandi perempuan karena terlihat mencurigakan. 

Bapak kost menjawab bahwa ia sedang menjaga perempuan yang mandi dari pengintip mesum. Kemudian untuk membuktikan ucapannya, ia bertanya kepada salah satu perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi, “Ada tidak yang mengintip kamu tadi ?”. 

Namun, perempuan itu tidak mengatakan apa-apa dan langsung menunjukkan jari ke Bapak Kost. Adegan perempuan menunjuk jari ini termasuk kedalam komunikasi non verbal berupa pesan gestural responsiveness, yang merupakan respons dari pertanyaan Bapak Kost. 

Setelah itu, Ibu Kost kemudian memarahi Bapak Kost karena mengetahui bahwa Bapak Kost lah yang sedang mengintip di kamar mandi perempuan.

Perempuan menunjuk ke Bapak Kost. (Sumber : Netflix.com)
Perempuan menunjuk ke Bapak Kost. (Sumber : Netflix.com)

2. Pada scene menit 14.50, warga “Kandang Babi” diancam “Kalian semua mau mati?” oleh Sing, yang saat itu menyamar sebagai anggota Geng Kapak bersama dengan Bone. 

Mendengar pertanyaan tersebut, mereka semua serontak maju satu langkah kedepan menuju Sing. Hal yang mereka lakukan merupakan salah satu komunikasi non verbal, yaitu pesan gestural power, yang merupakan respons dari pertanyaan Sing karena mereka tidak takut dengan ancaman Sing dan menunjukkan bahwa mereka lebih kuat daripada Sing.

Warga
Warga "Kandang Babi" maju setelah di ancam oleh Sing. (Sumber: Netflix.com)

3. Pada scene menit 31.34, Bapak Kost ditanya oleh pemangkas rambut “Apakah kau baik-baik saja?” setelah “Kandang Babi” porak poranda akibat serangan Geng Kapak hingga bapak kost babak belur. Kemudian, Bapak Kost menampar wajah pemangkas rambut tanpa mengatakan satu kata pun. 

Hal yang dilakukan oleh Bapak Kost merupakan komunikasi non verbal yaitu pesan gestural responsiveness, dimana tamparan Bapak Kost yang sedang babak belur merupakan respons dari pertanyaan pemangkas rambut.  

Bapak Kost menampar pemangkas rambut setelah ditanya
Bapak Kost menampar pemangkas rambut setelah ditanya "Apakah kau baik-baik saja?" (Sumber : Netflix.com)

4. Pada scene menit 52.52, setelah Ibu kost berhasil mengalahkan dua pembunuh bayaran yang dikirim oleh geng kapak menuju “Kandang Babi”, ia mengancam ketua geng kapak dengan gestur tangannya, yang menggambarkan bahwa dia melarang geng kapak untuk datang ke “Kandang Babi” dan mengancamnya apabila dia datang lagi, ibu kost akan meremukkan kepalanya. 

Hal yang dilakukan ibu kost merupakan komunikasi non verbal yaitu pesan gestural power, yang menunjukkan bahwa Ibu kost yang telah mengalahkan kedua pembunuh bayaran lebih tinggi kekuatannya dibanding ketua Geng Kapak.

Ibu Kost mengancam ketua Geng Kapak. (Sumber : Netflix.com)
Ibu Kost mengancam ketua Geng Kapak. (Sumber : Netflix.com)
5. Pada scene menit 1.01.20, Sing pergi ke sebuah klub malam dan di sana dia bertemu dan kemudian dipanggil oleh sekretaris geng kapak. Setelah Sing menoleh, sekretaris geng kapak menggerakan tangannya untuk mengundang Sing datang ke mejanya. 

Hal ini merupakan salah satu komunikasi non verbal yaitu pesan gestural immediacy, dimana sekretaris yang awalnya tidak menyukai Sing berubah menjadi mengundangnya ke mejanya. 

Dasar dari tindakan sekretaris tersebut adalah geng kapak membutuhkan sebuah kambing hitam untuk melakukan pekerjaan yang sangat berbahaya. Sing yang tadinya berniat masuk geng kapak namun ditolak, dimanfaatkan oleh sekretaris tersebut.

Sekretaris Geng Kapak menyuruh Sing bergabung ke mejanya. (Sumber : Netflix.com)
Sekretaris Geng Kapak menyuruh Sing bergabung ke mejanya. (Sumber : Netflix.com)
6. Pada scene menit 1.31.49, setelah Sing berhasil mengalahkan si “Binatang Buas” menggunakan jurus “Tapak Buddha” nya, si “Binatang Buas” mengaku kalah kepada Sing dan bertanya apa nama jurus yang Sing gunakan. 

Sing hanya menjawab “Jika kau mau akan aku ajarkan” dan si "Binatang Buas" bersujud didepan Sing sebagai simbol kekalahan dan penyerahan diri kepada Sing. Hal ini merupakan komunikasi non verbal pesan gestural responsiveness, dimana si “Binatang Buas” merespons perkataan Sing dengan bersujud didepannya.

Si
Si "Binatang Buas" bersujud di hadapan Sing setelah kalah bertarung. (Sumber : Netflix.com)
KESIMPULAN

Nah, itu tadi adalah enam komunikasi non verbal yang terdapat dalam film Kung Fu Hustle. Tidak terasa ya, film Stephen Chow yang dirilis tahun 2004 ini memiliki berbagai penggunaan komunikasi non verbal jika kita telaah lebih lanjut. Pesan komunikasi non verbal yang paling dominan dalam film ini adalah pesan gestural responsiveness, yang merupakan gerakan emosional pada lingkungannya secara positif dan negatif.

REFERENSI

Mulyana, D. 2017. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prameswari, C. A; Rochmaniah A. 2016. Komunikasi Nonverbal dalam Mengembangkan Konsep Diri pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Nanggala Surabaya. Jurnal Ilmu Komunikasi. 5(1). 17-32.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun