3. Pada scene menit 31.34, Bapak Kost ditanya oleh pemangkas rambut “Apakah kau baik-baik saja?” setelah “Kandang Babi” porak poranda akibat serangan Geng Kapak hingga bapak kost babak belur. Kemudian, Bapak Kost menampar wajah pemangkas rambut tanpa mengatakan satu kata pun.
Hal yang dilakukan oleh Bapak Kost merupakan komunikasi non verbal yaitu pesan gestural responsiveness, dimana tamparan Bapak Kost yang sedang babak belur merupakan respons dari pertanyaan pemangkas rambut.
4. Pada scene menit 52.52, setelah Ibu kost berhasil mengalahkan dua pembunuh bayaran yang dikirim oleh geng kapak menuju “Kandang Babi”, ia mengancam ketua geng kapak dengan gestur tangannya, yang menggambarkan bahwa dia melarang geng kapak untuk datang ke “Kandang Babi” dan mengancamnya apabila dia datang lagi, ibu kost akan meremukkan kepalanya.
Hal yang dilakukan ibu kost merupakan komunikasi non verbal yaitu pesan gestural power, yang menunjukkan bahwa Ibu kost yang telah mengalahkan kedua pembunuh bayaran lebih tinggi kekuatannya dibanding ketua Geng Kapak.
5. Pada scene menit 1.01.20, Sing pergi ke sebuah klub malam dan di sana dia bertemu dan kemudian dipanggil oleh sekretaris geng kapak. Setelah Sing menoleh, sekretaris geng kapak menggerakan tangannya untuk mengundang Sing datang ke mejanya.
Hal ini merupakan salah satu komunikasi non verbal yaitu pesan gestural immediacy, dimana sekretaris yang awalnya tidak menyukai Sing berubah menjadi mengundangnya ke mejanya.
Dasar dari tindakan sekretaris tersebut adalah geng kapak membutuhkan sebuah kambing hitam untuk melakukan pekerjaan yang sangat berbahaya. Sing yang tadinya berniat masuk geng kapak namun ditolak, dimanfaatkan oleh sekretaris tersebut.
6. Pada scene menit 1.31.49, setelah Sing berhasil mengalahkan si “Binatang Buas” menggunakan jurus “Tapak Buddha” nya, si “Binatang Buas” mengaku kalah kepada Sing dan bertanya apa nama jurus yang Sing gunakan.Sing hanya menjawab “Jika kau mau akan aku ajarkan” dan si "Binatang Buas" bersujud didepan Sing sebagai simbol kekalahan dan penyerahan diri kepada Sing. Hal ini merupakan komunikasi non verbal pesan gestural responsiveness, dimana si “Binatang Buas” merespons perkataan Sing dengan bersujud didepannya.
KESIMPULANNah, itu tadi adalah enam komunikasi non verbal yang terdapat dalam film Kung Fu Hustle. Tidak terasa ya, film Stephen Chow yang dirilis tahun 2004 ini memiliki berbagai penggunaan komunikasi non verbal jika kita telaah lebih lanjut. Pesan komunikasi non verbal yang paling dominan dalam film ini adalah pesan gestural responsiveness, yang merupakan gerakan emosional pada lingkungannya secara positif dan negatif.
REFERENSI
Mulyana, D. 2017. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.