Komunikasi Non Verbal Dalam Film Kung Fu HustleKung Fu Hustle merupakan sebuah film karya Stephen Chow yang dirilis pada tahun 2014. Film ini menceritakan perjalanan Sing dan Bone, dua orang yang ingin menjadi gangster. Mereka berdua memulai perjalanannya dengan menyamar sebagai anggota “Geng Kapak”, geng terbesar yang ada di China pada saat itu.
Pada masa kecil, Sing pernah ditawarkan buku “Jurus Tapak Buddha” oleh seorang gelandangan, dan gelandangan itu menyatakan bahwa Sing menyimpan kekuatan yang luar biasa, dan perdamaian di dunia ada di tangan Sing. Sing yang saat itu masih kecil mempercayainya dan membeli buku tersebut.
Dulu, film ini sering ditayangkan dalam televisi Indonesia, sehingga Saya mengajak pembaca mengambil ilmu sekaligus bernostalgia dalam pembahasan artikel ini. Berikut adalah komunikasi non verbal yang terdapat dalam film Kung Fu Hustle, diantarannya :
1. Pada scene menit 11.43, Ibu Kost menanyakan apa yang Bapak Kost lakukan di depan kamar mandi perempuan karena terlihat mencurigakan.
Bapak kost menjawab bahwa ia sedang menjaga perempuan yang mandi dari pengintip mesum. Kemudian untuk membuktikan ucapannya, ia bertanya kepada salah satu perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi, “Ada tidak yang mengintip kamu tadi ?”.
Namun, perempuan itu tidak mengatakan apa-apa dan langsung menunjukkan jari ke Bapak Kost. Adegan perempuan menunjuk jari ini termasuk kedalam komunikasi non verbal berupa pesan gestural responsiveness, yang merupakan respons dari pertanyaan Bapak Kost.
Setelah itu, Ibu Kost kemudian memarahi Bapak Kost karena mengetahui bahwa Bapak Kost lah yang sedang mengintip di kamar mandi perempuan.
2. Pada scene menit 14.50, warga “Kandang Babi” diancam “Kalian semua mau mati?” oleh Sing, yang saat itu menyamar sebagai anggota Geng Kapak bersama dengan Bone.
Mendengar pertanyaan tersebut, mereka semua serontak maju satu langkah kedepan menuju Sing. Hal yang mereka lakukan merupakan salah satu komunikasi non verbal, yaitu pesan gestural power, yang merupakan respons dari pertanyaan Sing karena mereka tidak takut dengan ancaman Sing dan menunjukkan bahwa mereka lebih kuat daripada Sing.