Mohon tunggu...
Toon Tiny
Toon Tiny Mohon Tunggu... lainnya -

Berkarya Untuk Bangsa. Bangsa Maju Rakyat Sejahtera

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kontroversi Setnov, Keuntungan Golkar

20 Mei 2016   17:00 Diperbarui: 20 Mei 2016   17:06 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dipimpin Setnov, Golkar diperkirakan akan terpuruk dalam perhelatan pemilu mendatang. Dengan segala kontrovensinya Setnov dianggap tidak layak memimpin Golkar. Donal Fariz dari ICW bahkan menyebut Golkar tidak mau berbenah dengan memilih Setnov jadi Ketum. Citra partai akan dipertaruhkan, elektoral Golkar akan turun.

Setnov telah terpilih. Selama masa kampanye pencalonanya ia memiliki janji-janji yang sebetulnya menjadi tantangan Golkar untuk bangkit. Mulai dari konsolidasi internal, kaderisasi hingga otonomisasi peran DPD 1 dan 2. Visi misi seluruh kandidat memang bicara soal bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar setelah dirundung konflik ARB vs AL.

Kini bagi internal Golkar, bagaimana menjawab tantangan pengamat ataupun pengkritiknya. 

"Justru saya ingin mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi menikmati terpilihnya Setya Novanto. Sebab Ketua Umum bermasalah mudah dijinakkan," kata Syamsuddin Haris dari LIPI beberapa waktu lalu. Setnov sendiri memang diduga jadi pilihan pemerintah ( baca : Jokowi) via Luhut Binsar Panjaitan. 

Jokowi dan pemerintah sendiri sudah menikmati dukungan Golkar, bahkan sejak Rapimnas Januari lalu. Rapimnas terakhir kepengurusan ARB memutuskan Golkar untuk berkongsi dengan pemerintahan Jokowi. Pada Munaslub, Golkar bahkan tak hanya memutuskan bergabung, tetapi dengan tegas juga menyatakan keluarr dari KMP. Tanpa tedeng aling-aling lagi. Bahkan beberapa saat setelah terpilihnya Setnov, suara Golkar juga diarahkan untuk mendukung Jokowi untuk pencapresan 2019. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. 

Golkar tersandera, dukungan di parlemen kuat, penyokong pencapresan dan tentunya dominasi PDI Perjuangan berkurang. Semudah itukah Golkar ditekuk ?

Manuver Golkar pasca terpilihnya Setnov juga membuat sumringah Ahok. Puja-puji Setnov untuk Ahok menyiratkan dukungan Golkar untuk Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Setnov kini yang gilirian dapat untung besar, buzzer militan Ahok berbalik badan, menjilat ludah turut mendukung Setnov dan Golkar. Manuver Golkar akan jadi simpul yang menarik, tetapi perlu diingat Golkar tidak memiliki sejarah bagus di Ibukota.

Setnov dan kontroversinya, ia adalah pilihan istana. Pilihan yang tentu akan sama-sama menguntungkan sama lain. Golkar sendiri pasti akan mendapatkan imbas dari hal-hal yang bersifat positif. 

Dengan label partai yang tidak memiliki satu tuan macam Golkar, setiap kader yang memiliki aksentuasi positif ditengah masyarakat akan meninggalkan jejaknya sendiri.

Soal kasus-2 Setnov. Apalagi kejaksaan juga masih memegang kuncinya. Efeknya ke Golkar tidak akan begitu besar, citra positif mungkin sedikit terganggu. Tetapi secara umum situasi tidak akan mencoreng wajah Golkar. Bahkan, ketersanderaan Golkar akan jadi titik pembangkit. Golkar bukan partai baru dengan politisi kelas tempe, tetapi diisi banyak politisi liat dan licin yang bisa juga menjungkirbalikkan Jokowi. Situasi akan tetap dinamis.

Golkar akan sangat diuntungkan dengan situasi yang ada sekarang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun