Liliyana Natsir sempat menunda pensiun selama dua tahun. Kini, dia mantap meninggalkan bulutangkis. Kecintaan Butet terhadap olahraga bulutangkis telah muncul sejak masih berusia belia. Itu terbukti ketika berusia 12 tahun memutuskan pindah ke Jakarta untuk bergabung dengan klub PB Tangkas di Jakarta. Tiga tahun sesudahnya, dia sukses masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Sebelum sukses di partai gada campuran, Lilyana lebih dulu bermain di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa. Namun pelatih Richard Mainaky menyandingkan dengan Nova Widianto di lapangan sejak 2004. Keputusan Richard Mainaky terbukti sukses. Liliyana lebih berhasil di ganda campuran. Berpasangan dengan Nova, Lilyana berhasil menyabet sederet penghargaan.
Itu menjadi bukti kehebatan Liliyana sebagai menjadi salah satu pemain pemain legendaris, meski berganti pasangan di lapangan tetapi tetap berprestasi. Di Kejuaraan Dunia, Pebulutangkis asal Manado ini telah menjadi empat kali juara dunia di sektor ganda campuran. Bersama Nova, gelar juara dunia diraihnya dua kali pada 2005 dan 2007, sementara dengan Tontowi gelar didapat pada 2013 dan 2017.
Selepas Liliyana memutuskan gantung raket, Owi harus mulai transisi pergantian pasangan ke pemain muda. Pelatih sektor ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Richard Mainaky akan memasangkan Tontowi Ahmad dengan atlet putri Winny Oktavina Kandow karena pemain putri ganda campuran lain sudah masuk kualifikasi Olimpiade.
Patut ditunggu bagaimana kiprah Owi selepas Liliyana pensiun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H