Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Liliyana Natsir Gantung Raket dan Menantikan Kiprah Selanjutnya Owi

28 Januari 2019   15:48 Diperbarui: 29 Januari 2019   12:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liliyana Natsir sempat menunda pensiun selama dua tahun. Kini, dia mantap meninggalkan bulutangkis. Kecintaan Butet terhadap olahraga bulutangkis telah muncul sejak masih berusia belia. Itu terbukti ketika berusia 12 tahun memutuskan pindah ke Jakarta untuk bergabung dengan klub PB Tangkas di Jakarta. Tiga tahun sesudahnya, dia sukses masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Sebelum sukses di partai gada campuran, Lilyana lebih dulu bermain di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa. Namun pelatih Richard Mainaky menyandingkan dengan Nova Widianto di lapangan sejak 2004. Keputusan Richard Mainaky terbukti sukses. Liliyana lebih berhasil di ganda campuran. Berpasangan dengan Nova, Lilyana berhasil menyabet sederet penghargaan.

dok.pribadi
dok.pribadi
Setelah berpasangan selama lima tahun, pasangan Nova-Liliyana berpisaha karena faktor usia Nova yang menginjak 35 tahun. Liliyana bersanding dengan rekan barunya, Tontowi Ahmad. Bersama Owi, panggilan akrab Tontowi. Meraih mendali emas di Olimpiade 2016 di Brasil. Setelah sebelumnya hanya mampu mendapat perak kala masih berduet dengan Nova Widianto di Olimpiade 2008 yang berlangsung di Beijing, China.

Itu menjadi bukti kehebatan Liliyana sebagai menjadi salah satu pemain pemain legendaris, meski berganti pasangan di lapangan tetapi tetap berprestasi. Di Kejuaraan Dunia, Pebulutangkis asal Manado ini telah menjadi empat kali juara dunia di sektor ganda campuran. Bersama Nova, gelar juara dunia diraihnya dua kali pada 2005 dan 2007, sementara dengan Tontowi gelar didapat pada 2013 dan 2017.

Liliyana Natsir Gantung Raket (Grafis; Trie Yas)
Liliyana Natsir Gantung Raket (Grafis; Trie Yas)
Minggu (27/1) menjadi laga terakhir Tontowi/Liliyana setelah berpasangan selama sembilan tahun. Owi jelas menjadi yang paling kehilangan. Bagaimana tidak, keberhasilan Owi tak bisa lepas dari peran besar Liliyana yang lebih sering mengayomi dan menyemangati Owi. Di lapangan pun kita sering melihat bagaimana ketegasan Liliyana kepada Owi demi meraih kemenangan.

Selepas Liliyana memutuskan gantung raket, Owi harus mulai transisi pergantian pasangan ke pemain muda. Pelatih sektor ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Richard Mainaky akan memasangkan Tontowi Ahmad dengan atlet putri Winny Oktavina Kandow karena pemain putri ganda campuran lain sudah masuk kualifikasi Olimpiade.

Patut ditunggu bagaimana kiprah Owi selepas Liliyana pensiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun