Gitaris papan atas I wayan Balawan terkenal memiliki tapping luar biasa. Selain itu dia juga gemar memasukkan nuansa etnik Bali yang sangat kental dalam setiap lagunya. Kepiawaiannya dengan delapan jari pada gitar, dimana jari-jari kiri dan kanan secara bersamaan memainkan bass, chords, dan melody, seakan-akan dia memainkan piano dengan sangat indah dipadu dengan gemericik cengceng, rindik, reong, suling, genjek, kemply, simbal, dan kendang.
Musik yang diusung Pria 38 tahun ini memang tak lazim. Tawaran manggung pun lebih banyak datang dari luar negeri. Karena alasan itu dia lebih merasa enjoy berkarya di luar. "Antusias penikmat musik luar negeri lebih banyak di banding disini," ujarnya.
Balawan lantas melakukan sejumlah mofikasi. Bahan gamelan tak lagi memakai kuningan, tapi diganti dengan besi baja. Suaranya tak berubah-ubah meski digunakan berapa kali pun.
Gamelan khas bali itu lalu disusun dari nada terendah ke nada tertinggi, mulai do-re-mi-fa-so-la-si-do. Dimainkan dua orang secara bersama-sama. Lantas ditambah instrumen lain, yakni gendang, bas, dan seruling sehingga tak terkesan monoton.
Kolaborasi gamelan dan gitar yang dimainkannya berakar dari gamelan khas Bali itu ternyata lebih di sukai orang luar. Kesan suara gamelan buat mengantuk disulap menjadi lebih bervariasi dan yang mendengarkan akan dibuat berpikir.
"Kolaborasi saya dengan gamelan ini lebih banyak disukai orang luar. Makanya hampir setiap bulan selalu tampil di luar negeri," katanya.
*
* Tulisan ini juga dimuat di lananews.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H