Motivasi kedua Lorenzo tentu membawa Ducati kembali ke masa kejayaan. Sama seperti ketika Casey Stoner datang dan tampil luar biasa pada tahun 2007. Dimana pada tahun itu, Stoner mengawali musim dengan kemenangan spektakuler di Qatar yang kemudian dilanjutkan di Turki dan China. Lantas berhasil memenangi 10 lomba (diantaranya hattrick di AS, Ceko, dan San Marino) dan meraih 6 pole, yang kemudian mengantarnya pada gelar juara dunia MotoGP 2007 dengan selisih 125 poin atas peringkat kedua Dani Pedrossa.
Catatan Stoner itu membuat  Lorenzo ingin menjadikannya mentor pribadi. Namun sayangnya Stoner menolak. Meski tetap memberikan masukan tetapi tidak setiap menghadapi balapan.
MotoGp 2017 baru masuk dua seri, masih banyak sirkuit-sirkuit berikutnya yang menunggu. Masih banyak peluang Lorenzo untuk keluar dari bayang-bayang Rossi maupun kesuksesanStoner di Ducati.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H