Bank Central Asia mulai berkipral sejak tahun 1957. Selama enam dekade itu menurut Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA di Gedung Menara BCA, Jakarta, Rabu, (22/2). BCA pernah mengalami masa sulit maupun masa gemilang. Misalnya, tahun 1988 ada relaksasi peraturan perbankan yang mengakibatkan perubahan cara pembukaan cabang, dari yang dulunya susah menjadi sangat mudah.
Masa-masa suram, diakui Jahja terjadi pada tahun 1997 dan 1998. Saat itu kondisi politik pemerintahan kurang stabil. BCA sempat diguncang isu Pemilik lama BCA meninggal dunia sehingga terjadi rush atau penarikan dana secara bersama-sama namun dalam skala kecil.
Selanjutnya pada November 1997, ada 16 bank dilikuidasi karena tidak bisa perform dengan bagus. BCA diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Namun pada Oktober 1998 dana sudah mulai kembali. Bahkan pada tahun 1999 BCA mencatat laba yang merupakan pencapaian yang luar biasa. Mengingat dunia perbankan nasional baru saja diterpa gelombang krisis keuangan yang dahsyat.
VIRA menawarkan berbagai informasi seputar perbankan dan fasilitas BCA, seperti Informasi Produk, Kantor Cabang atau ATM terdekat, solusi perbankan, penawaran atau promosi seputar BCA kepada pengguna aplikasi chat BCA.
Cara menghubungi VIRA sangat mudah, cukup dengan menambah akun resmi BCA, yaitu: “Bank BCA”, di Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat, pengguna langsung dapat mengakses vira kapanpun dan dimanapun.
"Cara menggunakan VIRA mudah, cukup tambahkan akun resmi BCA langsung bisa chat," jelasnya Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
Layanan Halo BCA yang sebelumnya diakses lewat telepon, email, dan twitter. Sekarang dikembangkan dengan layanan Halo BCA Chat. Dengan mengakses chat widget di situs web www.bca.co.id, nasabah memperoleh informasi seputar perbankan dan fasilitas BCA. Seperti Informasi Produk, Kantor Cabang atau ATM terdekat, solusi perbankan, penawaran atau promosi.
Selamat ulang Tahun BCA dan selamat datang VIRA.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H