Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pohon Jati Alas Donoloyo yang Tumbuh Berabad-abad

2 November 2016   20:20 Diperbarui: 3 November 2016   09:10 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak bisa dipungkiri karena sudah tumbuh berabad-abad sebagaian pohon jati labuk, tetapi tetap kokoh berdiri.

Indonesia terkenal dengan hutan tropis, Tak salah jika dijuluki sebagai paru-paru dunia. Banyak tumbuh pepohonan dan tanaman yang beraneka ragam. Salah satunya pohon jati yang tumbuh di pulau jawa dengan cerita misteri yang sudah terlanjur menjadi dongeng nenek moyang kita.

Pohon Jati di Alas Donoloyo tumbuh berabad-abad lalu.
Pohon Jati di Alas Donoloyo tumbuh berabad-abad lalu.
Salah satunya hutan jati yang terkenal dengan nama Alas Donoloyo di Desa Watusono, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah yang sampai saat ini di kramatkan masyarakat sekitar, selain itu, juga  menyimpan kisah bersejarah tentang Kerajaan Majapahit, 700 tahun lalu. Dimana Alas Donoloyo konon dulunya merupakan pemasok kayu jati untuk laskar kerajaan Majapahit, yang didirikan Raja Airlangga.

Nama Alas Donoloyo diambil dari nama laska Majapahit
Nama Alas Donoloyo diambil dari nama laska Majapahit
Nama Donoloyo diambil dari sang Laskar Majapahit, Ki Ageng Donoloyo yang konon ketika masih hidup menguasai hutan sampai meninggal, menurut cerita, raganya hilang bersama jiwanya.

Punden.
Punden.
Belantara Donoloyo yang berada di 40 km dari Kota Wonogiri tersebut ditemukan punden yang merupakan penanda tempat pertama kali pohon jati ditanam yang beberapa saat kemudian juga ditebang dan digunakan sebagai soko (penopang) untuk membangunan Masjid Demak.

Memiliki tinggi 10 meter dengan diameter 1 meter.
Memiliki tinggi 10 meter dengan diameter 1 meter.
Pohon jati peninggalan Ki Ageng Donoloyo di sekitar punden rata-rata memiliki tinggi 10 meter dengan diameter 1 meter. Meski tampak lapuk dimakan zaman tetapi tetap terlihat kokoh berdiri. Seperti salah satu pohon jati yang berlubang hingga ke pucuk atas dan bisa menampung tubuh manusia dewasa yang masuk .

Tak bisa dipungkiri karena sudah tumbuh berabad-abad sebagaian pohon jati labuk, tetapi tetap kokoh berdiri.
Tak bisa dipungkiri karena sudah tumbuh berabad-abad sebagaian pohon jati labuk, tetapi tetap kokoh berdiri.
Kualitas kayu yang tubuh di area seluas 5 hektar ini tidak perlu diragukan lagi karena tumbuh sudah beabad-abad lamanya, tetapi masyarakat tidak bisa sembarangan memotong karena pohon-pohon jati dilindungi.

Lubang Pohon jati yang lapuk bisa dimasuki tubuh manusia dewasa.
Lubang Pohon jati yang lapuk bisa dimasuki tubuh manusia dewasa.
Tidak hanya pohon jati tetapi di sisi kanan jalan juga tumbuh pohon pinus dan sampai sekarang masyarakat tetap melestarikan dan melindungi hutan Donoloyo serta dijadikan salah satu tempat wisata bahkan malam hari ada segerombolan orang melakukan wisata malam/horor.

Pohon jadi yang dilindungi di dalam punden.
Pohon jadi yang dilindungi di dalam punden.
 

Foto-foto: Koleksi Pribadi: Trie yas/aka.lanang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun