Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengupas 3A (Agus-Ahok-Anies) untuk DKI

25 Oktober 2016   22:06 Diperbarui: 25 Oktober 2016   22:40 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KPU telah menetapkan tiga pasangan calon gubenur akan berlaga di Pilkada DKI. Sedang hari ini (25/10) telah dilakukan pengundian nomer urut, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni (Nomer urut satu) Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot)  mendapat nomer urut dua,  sedang Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Nomer urut tiga). Ketiga pasangan ini akan bertarung memperebutkan kursi DKI 1 pada pilkada 2017 mendatang mendapat julukan 3A (Ahok-Agus-Anies).

Ada tiga figur kuat di negeri ini dalam pilkada DKI pada kali ini. Yakni Megawati Soekarnoputri di belakang pasangan Ahok-Djarot , Prabowo Subianto mengusung Anies-Sandiaga, mantan Presiden dua periode Susilo Bambang Yudhoyono secara mengejutkan memilih putra bungsunya Agus Harimurti berpasangan dengan Sylviana Murni. Tak heran banyak yang mengatakan pilkada rasa Pilpres.

Menurut survey Populi, Ahok selama ini berada di atas angin dengan mendominasi. Tiga bulan terakhir elektabilitas dan popularitas menurut. Elektabilitas Ahok menurun tidak hanya karena pasangan calon lainnya, tetapi karena isu SARA yang hingga sekarang ramai dalam perbincangan. Selain itu Isu Kebijakan RS Sumber Waras, suap reklamasi, dan penggusuran. Isu Personal (Kasar, marah-marah, dan tidak konsisten).

Hasil survei yang dirilis oleh LSI pada Oktober lalu di bagi menjadi tiga kelompok. Pertama, dilihat dari kelompok berdasarkan pendapatan, Rentang usia dan yang terakhir berdasarkan pendidikan.

Di bawah UMR 43,7% belum menentukan pilihan. Saya kira mereka menunggu kampanye dan tahu apa yang menjadi visi dan misi masing masing pasangan. Janji yang diusung setiap pasangan.

Mereka yang berpenghasilan di atas Rp 3,5 juta lebih memilih pasangan Ahok. Kelompok rentang usia 30-39 tahun dan 40-49 tahun lebih banyak menyukai juga lebih menyukai Ahok. Mereka kemungkin merasa puas dengan kinerja ahok selama memimpin DKI dan mendukung Ahok melanjutkan program-program yang sudah setengah jalan.

Sedang Kelompok usia dibawah 29 tahun lebih menyukai inovasi dan memberi kesempatan kepada yang muda untuk masuk. Jadi kelompok ini lebih mendukung pasangan dari Cikeas, Agus-Sylviana.

Anies Baswedan yang baru saja dicopt dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ternyata lebih disukai oleh kalangan berpendidikan, kuliah dan diatasnya hingga sebesar 31,2%. Mungkin karena Anies Baswedan juga mantan rektor, kepintaran dan kesantunan menjadi daya tarik  Anies yang dalam detik terakhir muncul berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Masalah Jakarta sangat komplet, tetapi ada tiga fokus masalah sudah bertahun-tahun tak terselesaikan, yakni masalah banjir, tata kota, kemacetan dan sampah. Masing-masing pasangan calon sudah memiliki wacana untuk membenahi Jakarta.

BANJIR

Ahok-Djarot dengan Pembangunan Tanggul Laut (NCICD) dan Penyediaan Ruang Terbuka Biru (RTB). Sedang Agus -Sylviana meningkatan drainase kota dan normalisasi saluran air. Anis-Uno; Pemberian BLT serta penerapan Kebijakan Nol Limpahan

TATA KOTA

Jika Ahok-Djarot tetap akan melanjutakan Melanjutkan Reklamasi dan penataan Perkampungan Nelayan, Agus -Sylviana akan melaksanakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sedang Anis-Uno akan meningkatkan pembangunan tempat tinggal bertingkat.

KEMACETAN

Masalah yang sulit dicari jalan tengahnya dan menjadi masalah utama di kota Metropolita. Ahok-Djarot melanjutkan program-progam yang hingga kina belum selesai ykni pembangunan 7 Koridor LRT, Implementasi ERP, Pembangunan 45 flyover dan underpass. Agus -Sylviana merancang manajemen Lalu Lintas, Sarana Parkir Vertikal, Peningkatan Infrastruktur Jalan. Anis-Uno  akan melakukan evaluasi Master Plan Transportasi Jakarta, Penerapan Sistem ‘buka lebih siang & tutup lebih malam’ untuk Kantor Pemerintah, Penerapan Sistem Berbagi Kendaraan.

SAMPAH

Sampah juga menjadi permasalahan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Jakarta. Kebijakan yang akan diambil masing-masing calon cagub dan cawagub bervariasi. Ahok-Djarot dengan empat poin utama; Membangun Insinerator di 3 Lokasi Strategis, Insentif pembangunan Green Building, Penerapan Zero Waste seluruh Rusunawa Pemda, Penggunaan BBG.

Agus -Sylviana dengan Manajemen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan. Sedangkan Anis-Uno , Pelatihan penanganan sampah se-RT/RW , Insentif program daur ulang, sosialisasi dan insentif untuk penggunaan bahan organik.

Kita tunggu dari ketiga calon siapa yang paling banyak mencuri hati rakyat Jakarta. Tentu srategi kampanye dan misi serta visi ikut mempengaruhi pilihan kita.

*

Sumber :  SiTap KPU Jakarta, LSI, Polmark, Median, & Populi

Foto Ahok dan Anies : Koleksi Pribadi (Trie yas/aka.lanang)

Foto Agus Yudhoyono: Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun