Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Film Bisu "Metropolis" Membuka Jerman Fest Pertama di Indonesia

8 September 2015   03:55 Diperbarui: 8 September 2015   11:42 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Area Pelataran TIM Cikini (05/09) ?- Pembukaan Jerman Fest turut menyulap area pelataran TIM Cikini menjadi area "layar tancap"?, yang didasari semangat festival musim panas di kota (summer-in-the-city)."]

[/caption]

Jerman Fest dirancang untuk mendorong pertukaran informasi yang bermanfaat antara Indonesia dan Jerman, termasuk di dalamnya partisipasi dari para tokoh, institusi dan pelaku budaya penting dari kedua negara –dengan demikian, hubungan antara Indonesia dan Jerman akan diperkuat dan menjadi fondasi yang kokoh untuk masa depan yang kreatif.

Seperti di selenggarakan Ruang Suara, sebuah ensamble modern yang akan digelar di Salihara, Jakarta pada 2 Desember, ISI Yogyakarta 4 Desember dan Selasar Sunaryo Bandung 6 Desember. Selain itu ada 17 produksi terbaru Jerman yang siap menyambangi bioskop di berbagai kota sepanjang September ini. Antara lain ‘Labyrinth of Lies’ karya Giulio Ricciarelli dan ‘The Salt of the Eart’ karya Wim Wenders dan Juliano Ribeiro Salgado. Film pemecah rekor penjualan tiket bioskop di Jerman, ‘Fuck Ju Gohte (Suck Me Shakespeer)’, dan film berjudul ‘As We Were Dreaming’ karya salah satu sutradara terpenting Jerman saat ini, Andreas Dresen.

Bidang ilmu pengetahuan, bisa menyaksikan pameran bertajuk ‘Jerman Negeri Penemuan’ yang digelar di Goethe Institut, Jakarta mulai 6 hingga 27 September. Pameran sains yang digelar di Museum Nasional, Jakarta pada 5-15 Oktober. film Sains juga bisa dinilmati dalam sesi Science Film Festival yang digelar di sejumlah kota pada 12-26 September.

Konser Dalam Dekapan Damai yang merupakan kolaborasi antara Paduan Suara Paragita UI, PSM Unpad dan e Deum Voice Medan bersama dengan Rundfunkchor Berlin  digelar di Aula Simfonia Jakarta (21/10), Aula USU Medan (24/10) dan Aula Unpad Bandung (27/10).

Sebelum Indonesia bertandang ke Jerman dalam memperkenalkan karya literatur sastrawan dalam menggambarkan keragaman kebudayaan, tak ada salahnya kita juga melihat dan menikmati kolaborasi di bidang seni, sains, olahgara, politik dan ekonomi dengan negara berjuluk “Panser” ini.

*

Foto-foto hak cipta dari Ramos Pane

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun