Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keliling Jogja dengan Trans Jogja

2 Juni 2014   05:28 Diperbarui: 14 Agustus 2015   18:11 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_339594" align="aligncenter" width="410" caption="Candi Roro Jonggrang yang masih dalam taham renov akaibat abu dari letusan gunung kelud"]

1401636304904591959
1401636304904591959
[/caption]

Candi Sewu

800 meter ke arah utara Candi Roro Jonggrang terdapat candi Buddha yang juga dibangun oleh Rakai Pikatan yang dinamakan Candi Sewu yang berisi 240 candi kecil kecil yang dibangun mengelilingi sebuah candi utama. Candi utama tersebut mempunyai bentuk poligon berdiameter 29 meter den menjulang hingga ketinggian 30 meter yang semua stukturnya terbuat dari bati andesit.

Namun ketika seabab kemudian candi candi iru terabaikan karena Kerajaan Mataram beserta rakyatnya pindah ke Jawa Timur dan candi tersebut runtuh semenjak adanya gempa bumi dasyat yang terjadi pada abab ke -16. Resostorasi candi dilakukan pada tahun 1930 samapi sekarang.

Konfigurasi simetrikal bangunan merupakan simbol sebuah bentuk keharmonisan alam raya, sebuah tradisi yang diikuti oleh kraton baik Surakarta dan Yogyakarta. semua bangunan di dalam kompleks candi berpagar batu dan dipintu masuk di jagaoleh Dwarapala, patung batu berukuran besar dan bersenjatakan alat pemukul, bentuk pantung penjaga berperut besar.

***

* Foto-foto: Koleksi pribadi (Trie Yas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun