"Mulailah dari mana kamu berada. Gunakan apa yang Anda miliki. Lakukan apa yang kamu bisa." - Arthur AsheÂ
Bagi sebagian orang mimpi hanyalah sekedar bunga tidur yang tidak perlu terlalu diperhatikan, apalagi jika itu adalah mimpi buruk.Â
Namun bagaimana jika itu adalah mimpi yang indah yang mengubah nasib dan keadaan kita menjadi lebih baik?Â
Katakanlah itu tentang bermimpi memiliki rumah sendiri yang sederhana, namun memiliki halaman luas dan parit yang mengalir tanpa henti. Tetap akan dibiarkan lewat sebagai bunga tidur atau justru menimbulkan inspirasi untuk diwujudkan?
Di sekitar kita banyak orang yang memiliki mimpi namun tidak pernah bangun untuk memperjuangkan mimpi itu menjadi kenyataan. Akibatnya dari tahun ke tahun tidak nampak perkembangan signifikan dalam kehidupannya. Jika Sang Pencipta mampu membuat mimpi menjadi nyata, dari tidak ada menjadi ada, mengapa kita tidak meminta restunya?
Adalah Cahaya, gadis muda berusia 18 tahun yang baru lulus dari SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.Â
Sebuah SMK unggulan di Jogja, dengan nama legendaris STM Pembangunan Yogyakarta. Sebagai karyawan baru di sebuah perusahaan manufaktur di kotanya, ia mendapat tugas sebagai teknisi pengelolaan water treatment atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sebuah pekerjaan yang sesuai dengan program studi analis kimia yang dipelajarinya.
Baru lulus dan mendapat pekerjaan tentu menyenangkan bagi kebanyakan orang seusia Cahaya.Â
Pendapatannya lebih dari cukup jika hanya untuk memenuhi gaya hidup orang muda seperti beli pulsa atau kuota, ganti hape, atau untuk jalan-jalan ke mall, makan, dan nonton di bioskop. Tentu ini juga karena didukung gaya hidupnya yang sederhana namun elegan, jauh dari kesan hedon. Bahkan sepeninggal ayahnya ia banyak membantu perekonomian keluarga bersama sang kakak.
Memang Cahaya baru kurang lebih sembilan bulan bekerja, namun berbeda dengan kebanyakan karyawan baru, ada hal yang berbeda dengan dirinya.Â