Manfaat yang kedua adalah, pengurus RT atau Satgas Covid-19 setempat dapat segera melakukan tracing atau penelusuran untuk secepatnya mengetahui sudah seberapa banyak warga lain yang terpapar.Â
Syukur-syukur bisa diketemukan sumber pertama terjadinya paparan tersebut. Sehingga bisa dilakukan isolasi mandiri maupun isolasi di faskes atau shelter pemerintah untuk meminimalisir penyebaran yang lebih luas.
4. Ingin Ikut Vaksinasi Tapi Ogah Repot: Mentalitas "ndoro"
Dari berbagai cerita obrolan dengan beberapa teman, saya mengetahui ternyata banyak juga diantara mereka yang saat ini, ingin ikut mendapatkan vaksinasi seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di masyarakat namun mereka enggan untuk repot.Â
Repot yang dimaksud adalah berusaha mencari informasi ke berbagai faskes atau institusi yang menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal. Bahkan sekedar memencet link yang sudah ada di gadget saja enggan, ribet katanya.
Tipikal ini paling suka jika ada volunteer yang tiba-tiba info bahwa dibutuhkan sekian puluh orang untuk menerima vaksin di faskes X, pada hari H, tanggal T, jam J. Langsung datang dilokasi tinggal bilang dari lembaga atau perusahaan Y, atau atas rekomendasi Z.Â
Memang sifat dasar manusia adalah menghindari sengsara dan mengejar kenikmatan. Tapi dalam konteks usaha bersama memerangi pandemi ini agar segera selesai maka peran aktif pemerintah sebagai penyedia sekaligus pelaksana vaksinasi harus diimbangi peran masyarakat sebagai pelaku utama.
Mentalitas ingin dilayani, serba mudah, serba cepat, tanpa mau berusaha lebih, adalah mentalitas "ndoro" yang menghambat percepatan program vaksinasi nasional.Â
Jika ini masih terjadi didalam masyarakat luas, mungkin negara kita akan lebih lama terseok-seok memerdekakan diri dari perjuangan melawan pandemi Covid-19 ini dibanding negara-negara tetangga.
5. Petani di Kampung Tak Mempan Covid: Sikap over pede yang menjerumuskan.
Suatu kali saya menyempatkan diri menengok ibu di kampung, ketika itu situasi pandemi agak mereda sehingga perjalanan ke luar daerah diijinkan.Â
Beberapa teman masa kecil, tetangga, dan saudara  mengatakan bahwa di kampung Covid-19 tidak ada karena mayoritas penduduk bermatapencaharian petani yang setiap hari bekerja fisik dibawah matahari. Sehingga otot tubuh terlatih dan sehat karena sinar matahari memberikan manfaat yang baik untuk tulang dan otot.