Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lead by Example Jika Anda Ingin Terjadi Perubahan

31 Januari 2021   16:57 Diperbarui: 19 Februari 2021   16:03 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: thriveglobal.in)

Usut punya usut diketemukan akar masalah yang membuat para driver ini terlambat masuk kerja, dan itu adalah sebuah kesengajaan yang bersumber dari kekecewaan terhadap Supervisor mereka. 

Dalam penyelidikan lebih lanjut Manajer HRD mendapatkan fakta bahwa dari rekaman mesin presensi, pada bulan yang sama dan bulan sebelumnya Supervisor seringkali terlambat masuk kerja. Hal tersebut menimbulkan demotivasi para driver yang merasa sebagai ujung tombak operasional namun tidak mendapatkan dukungan dan motivasi dari Supervisor. Para driver menganggap bahwa Supervisor tidak menjadi bagian dari tim kerja, atau sebagai pemimpin tim kerja sebagaimana yang mereka harapkan.

Mendapati fakta ini kedua eksektutif perusahaan yaitu Manajer HRD dan Manajer Operasional berkolaborasi untuk merancang program coaching for performance bagi  supervisor dan para driver. Manajer HRD menangani Supervisor, sedangkan Manajer Operasional menangani para driver. 

Pada intinya kemudian disepakati bahwa Supervisor akan berusaha meniadakan jam hilang karena keterlambatan masuk kerja dengan cara memperbaiki manajemen waktu pribadinya, sedangkan para driver akan memperbaiki efisiensi jam kerjanya dengan cara tidak pernah datang terlambat lagi, dan membangun sikap mental positif bahwa kerja adalah ibadah sehingga tidak mudah menjadi kecewa dan turun performa ketika mendapati konflik atau hal-hal yang tidak sesuai dengan idealismenya. 

Manajer HRD akan melakukan pemantauan dalam 3 bulan kedepan untuk memastikan efektifitas  program coaching ini. Sedangkan Manajer Operasional memutuskan untuk berkantor bersama Supervisor di  plant warehouse selama satu bulan ke depan. Ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari tim ini, ia berada ditengah-tengah mereka, dan menunjukkan perilaku-perilaku produktif  sesuai nilai-nilai budaya perusahaan seperti disiplin waktu; tidak pernah terlambat datang, open mind; pikiran yang terbuka untuk berdiskusi dengan sesama karyawan dalam rangka menemukan solusi,  serta akuntabel; transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ilustrasi di atas bisa saja terjadi di perusahaan anda, baik itu perusahaan jasa ataupun produk, pada bagian yang sama ataupun bagian berbeda, yang pada intinya adalah terjadi penyimpangan praktik budaya kerja oleh karyawan yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan yang ditetapkan. 

Langkah penting yang diambil oleh Manajer Operasional adalah salah satu contoh upaya mengembalikan budaya perusahaan dan nilai-nilai yang menyusunnya terimplementasi kembali di departemen yang dipimpinnya. Jika anda menginginkan perubahan budaya kerja maka perubahan itu harus dimulai dari diri anda; katakan perubahan yang anda inginkan, lakukan praktik-praktik sebagai contoh nyata, dan bagikan sebagai testimoni  kepada semua anggota organisasi yang anda pimpin.

Adalah kisah inspiratif seorang Dave Neeleman pendiri maskapai penerbangan Jet Blue di New York Amerika Serikat disadur dari tulisan Mac Anderson; Ketika kami telah memasang seatbelt sebelum lepas landas, Neeleman berdiri dan memperkenalkan dirinya, "Hai saya Dave Neeleman, CEO dari Jet Blue. Saya di sini untuk melayani anda hari ini dan saya tidak sabar untuk bertemu dengan anda semua sebelum kita mendarat". 

Ketika ia menawarkan snack dan minum, ia berhenti untuk mengobrol dengan setiap orang. Ketika ia mendatangi saya, saya katakan bahwa untuk langsung bisa bertemu dan melayani pelanggan adalah sebuah ide yang hebat. Saya bertanya seberapa sering ia melakukan hal ini, dugaan saya adalah sekali atau dua kali dalam setahun, tetapi ternyata ia berkata, "Tidak terlalu sering. Saya melakukannya sekali dalam sebulan".

Penuh rasa ingin tahu, saya mengamatinya berinteraksi dengan penumpang lain. Pada beberapa kesempatan dia menulis catatan dan mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi masukan penumpang. 

Ketika beberapa kali ia tidak bisa menjawab pertanyaan, ia terlihat mengambil kartu nama dan berkata, "Seseorang akan menghubungi anda dalam 24 jam ke depan". Bahkan di akhir penerbangan, Neeleman memakai celemek biru dan memimpin pengumpulan sampah dari kantung tempat duduk.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun