Apakah Anda pernah melihat seseorang yang nampak begitu ahli menyelesaikan sebuah masalah di lingkungan Anda? Bisa jadi itu di tempat kerja, dilingkungan tempat tinggal, diorganisasi, bahkan didalam rumah anda sendiri.Â
Kemampuan menyelesaikan masalah adalah sebuah kompetensi, beruntunglah apabila Anda memilikinya, karena kompetensi ini akan membantu Anda meraih kesuksesan di dalam karir dan kehidupan Anda. Mau menjadi problem solver di lingkungan Anda?
Sejenak mari renungkan alam semesta ini, musim kemarau dibutuhkan untuk membuat tanaman memperbaharui beberapa bagian tubuhnya seperti dedaunan, akar, dan batangnya. Namun bila musim kemarau ini berkepanjangan maka yang terjadi adalah bencana. Tetapi tidak perlu kuatir, sebab Sang Pencipta telah menyediakan  solusinya yaitu hujan. Selama alam dijaga kelestariannya maka tidak akan terjadi bencana, justru setiap masalah sudah disediakan solusinya.
Seorang insinyur yang merancang sebuah robot las tahu persis bahwa laker-laker pada setiap joint akan aus dan rusak pada jam ke 20.000 sejak pertama kali dioperasikan.Â
Maka ia menyiapkan solusi berupa pemberian pelumas khusus secara periodik setiap 20.000 jam sehingga robot itu baru akan membutuhkan pergantian laker  pada jam pemakaian ke 100.000.
Pabrik gembok tentu tidak hanya memproduksi gembok saja, mereka juga memproduksi anak kunci untuk setiap gembok yang dibuat.Â
Bayangkan jika mereka hanya memproduksi gembok saja, maka sama saja dengan memproduksi masalah tanpa solusi.Â
Memang saat ini gembok semakin canggih fiturnya, misalnya dengan password kombinasi angka yang menggantikan fungsi anak kunci, namun demikian kita garis bawahi bahwa pabrik gembok menyiapkan solusi.
Menjadi seorang problem solver atau penyelesai masalah bukanlah tergantung Anda keturunan siapa, atau Anda lulusan mana. Mungkin saja memang seorang yang menguasai kemampuan menyelesaikan masalah bisa menurunkan anak yang memiliki keahlian yang serupa, tapi ini seribu satu kejadian. Tetapi kompetensi ini bisa dipelajari oleh setiap orang yang ingin terus maju dan berkembang, sebab kemampuan ini terbentuk dari perpaduan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang dilatih terus menerus. Apa langkah kuncinya?
Langkah pertama adalah Anda harus mengembangkan pikiran kritis untuk bertanya, bertanya kepada diri sendiri maupun orang lain. Dengan berani bertanya maka Anda mulai mengurai benang kusut sebuah permasalahan.Â
Okay sekarang bayangkan bahwa Anda sedang melihat pohon besar yang rimbun dari kejauhan dan Anda tidak tahu itu pohon apa, ketika Anda mendekat baru ketahuan itu pohon mangga, semakin Anda mendekat maka Anda melihat pohon mangga itu memiliki beberapa dahan yang besar, lebih lagi mendekat Anda melihat ternyata pada dahan paling besar ada banyak buah mangga dibanding dahan yang lebih kecil. Â
Inilah langkah untuk mengindentifikasi atau mengenali masalah, dan Anda bisa melakukannya dengan bertanya. Ketika pertanyaan mulai Anda luncurkan, maka saat itulah Anda mulai bergerak mencari jawaban, mencari informasi, dari berbagai sumber baik manusia ataupun referensi lain.Â
Jika Anda bingung untuk menggali sebuah pertanyaan, gunakan saja rumusan para ahli yang sudah terbukti khasiatnya yaitu 5W-1H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Olah setiap pertanyaan dan jawaban yang Anda dapat sehingga akhirnya anda menemukan permasalahan utama yang sedang terjadi.
Langkah kedua, dari permasalahan utama yang telah Anda temukan tersebut cobalah menggalinya sehingga Anda menemukan banyak kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan utama tersebut. Berbagai kemungkinan ini  disebut faktor-faktor penyebab, atau akar permasalahan.Â
Ada ahli yang mengelompokkan faktor-faktor ini ke dalam beberapa bagian misal Man (faktor manusia), Method (faktor metode atau cara kerja), Material (faktor bahan), Money (faktor keuangan), dan Market (faktor pasar). Anda tentu boleh menggunakan faktor-faktor lain, atau menambahkan, sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi.
Langkah ketiga adalah merumuskan alternatif solusi. Bisa jadi akan ada beberapa alternatif solusi yang muncul, jika terlalu banyak tentu akan membuat Anda bingung memilih yang mana, dan jika itu menyangkut atasan atau orang yang statusnya di atas Anda maka bisa menjadi masalah baru.Â
Oleh karena itu pilihlah 2 sampai 3 alternatif saja untuk menjadi fokus Anda dalam memilih. Syarat sebuah ide bisa dipilih menjadi alternatif solusi adalah relevan yaitu ide solusi yang dikemukakan tersebut berhubungan atau terkait erat  dengan masalah yang terjadi. Â
Selain itu ide solusi juga kontekstual yaitu memberikan solusi cepat untuk mengurangi dampak saat itu juga, selanjutnya ide tersebut bisa dikembangkan menjadi lebih mujarab dalam menyelesaikan masalah melalui tindakan prediktif yang berdampak ke masa depan, sebagaimana pepatah mengatakan  lebih baik mencegah dari pada mengobati.Â
Solusi cepat adalah mengobati, sedangkan tindakan prediktif untuk menghidari atau meniadakan kerugian di masa mendatang adalah sebuah pencegahan.
Langkah yang keempat, adalah melakukan analisis risiko terhadap alternatif-alternatif solusi yang sudah dikerucutkan  di atas. Apa saja yang mungkin mucul menjadi risiko merugikan dan apa saja yang mungkin akan muncul sebagai manfaat perlu digali sedetail mungkin.Â
Hal ini bisa dari sisi biaya, pelanggan, lingkungan, moralitas, kualitas, alam sekitar, Â dan aspek-aspek lain yang terkait dengan permasalahan tersebut.Â
Setiap potensi risiko yang mungkin akan muncul harus disiapkan antisipasinya, sehingga ibarat bermain catur tidak ada kata kehabisan langkah sebab sudah dipikirkan 2 sampai 3 langkah cadangan berikutnya. Analisis ini akan sangat membantu anda, atasan, atau organisasi Anda untuk mengambil keputusan karena memberikan prediksi tingkat keberhasilan yang jelas.
Langkah yang kelima adalah eksekusi. Pilih salah satu alternatif solusi dengan yakin dan laksanakan dengan sepenuh hati. Â Ingat, sebanyak apapun Anda berpikir, merencanakan, menyiapkan strategi ini itu, namun semua sia-sia bila Anda tidak mengeksekusinya.
Selamat mencoba, semoga berhasil menjadi manusia problem solver.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H